IFRS
Definisi IFRS
IFRS (Internasional Financial Accounting Standard) adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).
Tujuan IFRS
Manfaat IFRS
Manfaat dari penerapan IFRS sebagai berikut :
- Meningkatkan daya banding laporan keuangan
- Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal Internasional
- Menghilangkan hambatan arus modal Internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan
- Mengurangi biaya pelaporan keuangan perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis
- Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practice
- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan
- Memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik oleh investor dan pemangku kepentingan lainnya
- Meningkatkan kepercayaan dalam pasar keuangan global
- Mengurangi risiko penipuan dan kesalahan penyajian keuangan
- Meningkatkan efisiensi pasar modal dengan mengurangi biaya informasi bagi investor
Karakter IFRS
IFRS menggunakan “Principles Base” yaitu :
- Lebih menekankan Interpretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut
- Standard membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi
- Membutuhkan professional judgement pada penerapan standard akuntansi.
- Memberikan fleksibilitas dalam penerapan standar akuntansi, memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan dengan keadaan khusus mereka.
Tantangan dalam Penerapan IFRS:
- Kompleksitas Standar: IFRS dapat menjadi kompleks dan teknis, sehingga sulit dipahami dan diterapkan oleh beberapa perusahaan.
- Biaya Implementasi: Penerapan IFRS dapat memerlukan investasi yang signifikan dalam pelatihan, sistem, dan sumber daya lainnya.
- Perbedaan Interpretasi: Standar IFRS dapat ditafsirkan secara berbeda oleh perusahaan yang berbeda, yang dapat menyebabkan inkonsistensi dalam pelaporan keuangan.
- Dampak pada Sistem Akuntansi: Penerapan IFRS dapat memerlukan perubahan signifikan pada sistem akuntansi perusahaan, yang dapat memakan waktu dan sumber daya.
- Kurangnya Dukungan Lokal: Di beberapa negara, mungkin terdapat kurangnya dukungan lokal untuk IFRS, yang dapat mempersulit penerapannya.
- Hambatan Budaya: Perbedaan budaya dan praktik bisnis dapat menciptakan hambatan dalam penerapan IFRS secara global.
- Kurangnya Penegakan: Penegakan IFRS dapat bervariasi di seluruh negara, yang dapat melemahkan efektivitasnya.
- Perubahan Standar yang Berkelanjutan: IFRS terus diperbarui dan direvisi, yang dapat menciptakan tantangan bagi perusahaan untuk mengikuti perubahan terbaru.
- Dampak pada Pengguna Laporan Keuangan: Pengguna laporan keuangan mungkin memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan standar baru dan memahami implikasinya.
- Potensi Kehilangan Informasi: Penerapan IFRS dapat menyebabkan hilangnya informasi tertentu yang relevan bagi pengguna laporan keuangan di beberapa negara.
Kerangka Kerja Konseptual IFRS
REFERENSI
- International Accounting Standards Board (IASB). (2023). IFRS 34 Interim Financial Reporting.
- Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2023). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).