Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah proses komunikasi perusahaan tentang komitmen dan kinerjanya dalam bidang CSR kepada pemangku kepentingan. Pengungkapan CSR dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti laporan tahunan, website perusahaan, atau media sosial.

Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang sering juga disebut sebagai  social disclosure, corporate social reporting, social accounting (Mathews,1995) atau corporate social responsibility (Hackston dan Milne, 1996) merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Hal tersebut memperluas tanggung jawab organisasi (khususnya perusahaan), di luar peran tradisionalnya untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal, khususnya pemegang saham. Perluasan tersebut dibuat dengan asumsi bahwa perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas dibanding hanya mencari laba untuk pemegang saham (Gray et. al., 1987 dalam Sembiring 2005).

Undang Undang No. 40 Tahun 2007 pasal 66 ayat (2) tentang Perseroan Terbatas mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan aktivitas tanggung jawab sosialnya dalam laporan tahunan. Namun demikian, item-item CSR yang diungkapkan perusahaan merupakan informasi yang masih bersifat sukarela (voluntary).

Pengungkapan CSR memiliki beberapa tujuan, antara lain:

  • Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan tentang komitmen dan kinerja perusahaan dalam bidang CSR
  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan
  • Membangun kepercayaan dan reputasi perusahaan
  • Meningkatkan daya tarik perusahaan bagi investor, karyawan, dan pelanggan
Menurut Gray, Owen, dan Maunders (1988) dalam Sulistyowati (2004), tujuan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah :
a)         Untuk meningkatkan image perusahaan.
b)         Untuk meningkatkan akuntabilitas suatu organisasi, dengan asumsi bahwa terdapat kontrak sosial antara organisasi dengan masyarakat.
c)         Untuk memberikan informasi kepada investor.
Sedangkan menurut Zadex (1998:1426) dalam Sulistyowati (2004), alasan perusahaan melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial adalah :
Artikel Terkait Lainnya
a)         Untuk memahami apakah perusahaan telah mencoba mencapai kinerja sosial terbaik sesuai yang diharapkan.
b)         Untuk mengetahui apa yang dilakukan perusahaan dalam meningkatkan kinerja sosial.
c)         Untuk memahami implikasi dari apa yang dilakukan perusahaan tersebut.
Darrough (1993) dalam Binsar H. Simanjuntak dan Lusy Widiastuti (2004) mengemukakan ada dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang ditetapkan standar, yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan wajib (mandatory disclosure) adalah pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh lembaga yang berwenang (Pajak, Undang-Undang, SAK, maupun BAPEPAM). Jika perusahaan tidak bersedia untuk mengungkapkan informasi secara sukarela, pengungkapan wajib akan memaksa perusahaan untuk mengungkapkannya. Sedangkan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) adalah pengungkapan butir-butir yang dilakukan secara sukarela oleh perusahaan, mencangkup lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan kerja, lain-lain tenaga kerja, produk, krterlibatan masyarakat dan umum (Hackson dan Milne 1996 dalam Sembiring 2003).
Menurut Gray et.al., (1995b) dalam Sembiring (2003) ada dua pendekatan yang secara signifikan berbeda dalam melakukan penelitian tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Pertama, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan mungkin diperlukan sebagai suplemen dari aktivitas akuntansi konvensional. Pendekatan ini secara umum akan menganggap masyarakat keuangan sebagai pemakai utama pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan cenderung membatasi persepsi tentang tanggung jawab sosial yang dilaporkan. Pendekatan alternatif kedua dengan meletakan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada suatu pengujian peran informasi dalam hubungan masyarakat dan organisasi. Pandangan yang lebih luas ini telah menjadi sumber utama kemajuan dalam pemahaman tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dan sekaligus merupakan sumber kritik yang utama terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Komitmen perusahaan dalam melaksanakan, menyajikan, dan mengungkapkan informasi tanggung jawab sosial dan lingkungan memberi manfaat bagi perusahaan. Manfaat yang diperoleh perusahaan adalah (1) profitabilitas dan kinerja keuangan perusahaan akan semakin kokoh; (2) meningkatnya akuntanbilitas dan apresiasi positif dari komunitas investor, kreditor, pemasok, dan konsumen; (3) meningkatnya komitmen etos kerja, efisiensi dan produktivitas karyawan; (4)   menurunnya kerentanan gejolak sosial dan resistensi komunitas sektiar karena merasa diperhatikan dan dihargai perusahaan; (5) meningkatnya reputasi, corporate branding, goodwill (intangible asset) dan nilai perusahaan dalam jangka panjang (Lako, 2010:103).

Tren Terbaru dalam Pengungkapan CSR:

  • Meningkatnya penggunaan teknologi digital untuk pengungkapan CSR
  • Fokus pada dampak sosial dan lingkungan yang lebih luas
  • Meningkatnya permintaan dari investor dan konsumen untuk informasi CSR yang lebih transparan dan akuntabel
  • Meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan tanggung jawab sosial

 Isi

Pengungkapan CSR dapat mencakup berbagai informasi, antara lain:

  • Kebijakan CSR, yaitu pernyataan komitmen perusahaan terhadap CSR. Kebijakan ini biasanya mencakup visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan terkait CSR, serta prinsip-prinsip yang mendasari kegiatan CSR perusahaan.
  • Program dan kegiatan CSR, yaitu informasi tentang program dan kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan. Informasi ini biasanya mencakup jenis program dan kegiatan CSR, lokasi pelaksanaan program dan kegiatan CSR, serta target penerima manfaat program dan kegiatan CSR.
  • Dampak CSR, yaitu informasi tentang dampak CSR terhadap masyarakat dan lingkungan. Informasi ini biasanya mencakup dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari program dan kegiatan CSR perusahaan.

Selain itu, pengungkapan CSR juga dapat mencakup informasi tentang:

  • Tata kelola CSR, yaitu informasi tentang struktur dan proses pengambilan keputusan terkait CSR dalam perusahaan.
  • Kinerja CSR, yaitu informasi tentang pencapaian perusahaan dalam melaksanakan program dan kegiatan CSR.
  • Risiko CSR, yaitu informasi tentang risiko yang terkait dengan program dan kegiatan CSR perusahaan.
  • Pemangku kepentingan CSR, yaitu informasi tentang pemangku kepentingan yang terlibat dalam program dan kegiatan CSR perusahaan.

Pengungkapan CSR yang baik harus memenuhi prinsip-prinsip berikut:

  • Transparansi, yaitu informasi CSR harus akurat, lengkap, dan dapat diakses oleh publik.
  • Akuntabilitas, yaitu perusahaan harus bertanggung jawab atas informasi CSR yang diungkapkan.
  • Relevansi, yaitu informasi CSR harus relevan dengan kegiatan usaha perusahaan dan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan.
  • Konsistensi, yaitu informasi CSR harus konsisten dari waktu ke waktu.
  • Verifikasi, yaitu informasi CSR harus diverifikasi oleh pihak ketiga yang independen.

Pengungkapan CSR yang baik dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, antara lain:

  • Meningkatkan reputasi perusahaan
  • Meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan
  • Menarik investasi
  • Meningkatkan penjualan
  • Mengurangi risiko hukum

Pengungkapan CSR juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan, antara lain:

  • Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu sosial dan lingkungan
  • Mendorong perusahaan untuk lebih bertanggung jawab terhadap dampak kegiatan usahanya terhadap masyarakat dan lingkungan
  • Meningkatkan kualitas hidup masyarakat
  • Melestarikan lingkungan

Tantangan

Pengungkapan CSR masih menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

  • Ketidakjelasan standar pengungkapan

Salah satu tantangan utama dalam pengungkapan CSR adalah kurangnya standar yang jelas dan konsisten. Hal ini membuat perusahaan kesulitan dalam menentukan informasi CSR apa yang harus diungkapkan dan bagaimana cara mengungkapkannya. Akibatnya, pengungkapan CSR seringkali tidak dapat dibandingkan dan tidak memberikan informasi yang cukup bagi para pemangku kepentingan.

  • Kurang transparansi dari perusahaan

Banyak perusahaan yang enggan mengungkapkan informasi CSR mereka secara transparan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kekhawatiran akan reputasi perusahaan, persaingan bisnis, atau kurangnya kesadaran akan pentingnya CSR. Akibatnya, informasi CSR yang diungkapkan oleh perusahaan seringkali tidak lengkap dan tidak akurat.

  • Kurang dukungan dari pemerintah

Pemerintah memiliki peran penting dalam mendorong pengungkapan CSR. Namun, di banyak negara, pemerintah belum memberikan dukungan yang memadai untuk CSR. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya CSR, kurangnya sumber daya, atau kurangnya kemauan politik. Akibatnya, perusahaan tidak memiliki insentif yang kuat untuk mengungkapkan informasi CSR mereka secara transparan.

Solusi untuk Mengatasi Tantangan Pengungkapan CSR

  1. Menetapkan standar pengungkapan CSR yang jelas dan konsisten

Pemerintah dan organisasi internasional perlu bekerja sama untuk menetapkan standar pengungkapan CSR yang jelas dan konsisten. Standar ini harus mencakup informasi CSR yang harus diungkapkan, bagaimana cara mengungkapkannya, dan kapan informasi tersebut harus diungkapkan.

  1. Meningkatkan transparansi dari perusahaan

Perusahaan perlu meningkatkan transparansi mereka dalam pengungkapan CSR. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengungkapkan informasi CSR secara lengkap, akurat, dan tepat waktu. Perusahaan juga perlu memberikan penjelasan yang jelas tentang bagaimana mereka mengukur dan mengelola kinerja CSR mereka.

  1. Meningkatkan dukungan dari pemerintah

Pemerintah perlu meningkatkan dukungan mereka untuk CSR. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan insentif bagi perusahaan untuk mengungkapkan informasi CSR mereka secara transparan, mengembangkan kebijakan dan program yang mendukung CSR, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya CSR di kalangan masyarakat.

Kesimpulan:

Pengungkapan CSR merupakan bagian penting dari pelaporan perusahaan yang bertanggung jawab. Dengan mengungkapkan informasi tentang kinerja CSR-nya, perusahaan dapat menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitasnya kepada pemangku kepentingan. Namun, masih banyak tantangan yang perlu diatasi dalam pengungkapan CSR, seperti kurangnya standar dan kerangka kerja yang terpadu, sulitnya mengukur dan melaporkan kinerja CSR, dan potensi greenwashing. Tren terbaru dalam pengungkapan CSR menunjukkan bahwa perusahaan semakin menggunakan teknologi digital untuk pengungkapan CSR, fokus pada dampak sosial dan lingkungan yang lebih luas, dan meningkatkan permintaan dari investor dan konsumen untuk informasi CSR yang lebih transparan dan akuntabel.

Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...