Masalah Pada Analisis Biaya Relevan


Pertama, waspada pada asumsi umum yang tidak benar misalnya asumsi bahwa seluruh biaya variable merupakan biaya relevan dan sebaliknya seluruh biaya tetap adalah tidak relevan.  Asumsi umum ini terkait mengenai biaya mana yang masuk dalam kategori biaya relevan dan mana yang tidak masuk, pada saat beberapa alternatif keputusan hendak diambil.

Contoh  :
Perusahaan XYZ memiliki kapasitas produksi aktual sirup “JERUK” sebesar 4000 botol per hari.  Ada pilihan lain untuk menaikkan kapasitas produksi menjadi 4500 botol per hari.  Secara umum, manajer menganggap bahwa biaya distribusi akan naik sehingga menambah cost per botol.  Ternyata penambahan 500 botol per hari ini tidak menambah biaya distribusi karena kapasitas mobil distribusi produk masih mampu menampung kelebihan jumlah botol.

Kedua adalah data biaya per unit yang menyesatkan pengambil keputusan dalam dua cara utama  :
a.       memasukkan biaya tidak relevan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan,
b.      menggunakan biaya per unit yang sama pada tingkat keluaran yang berbeda, karena biaya tetap per unit berubah sesuai tingkat keluaran yang berbeda.

Ø  Jenis-Jenis Keputusan Berkaitan Dengan Informasi Relevan
a.       One-Time-Only Special Orders
Keputusan perusahaan untuk menerima atau menolak pesanan khusus ketika terdapat kapasitas produksi yang menganggur dan pesanan khusus tersebut tidak mempunyai implikasi jangka panjang.
Contoh :
Pesanan tambahan sirup “JERUK” sebanyak 5.000 botol ketika produksi perusahaan masih 30.000 botol dibandingkan dengan kapasitas produksi sebesar 35.000 botol. Peningkatan biaya variable produksi merupakan biaya tambahan yang menjadi biaya relevan dalam pengambilan keputusan  untuk dibandingkan dengan pendapatan tambahan dari menerima pesanan khusus tersebut.
b.      Insourcing versus Outsourcing atau Keputusan Make or Buy
Insourcing adalah memproduksi barang/jasa secara mandiri oleh suatu organisasi, sedangkan outsourcing adalah membeli barang/jasa dari pemasok di luar organisasi tersebut. Keputusan yang disebut juga keputusan make or buy ini memilih opsi yang memberikan biaya paling rendah dengan keuntungan paling tinggi bagi perusahaan.
c.       Product-Mix
Keputusan product mix adalah keputusan yang dibuat perusahaan tentang jenis produk apa dan dalam jumlah berapa produk tersebut dijual.  Keputusan ini diambil dengan memilih produk yang menghasilkan kontribusi marjin per unit yang paling tinggi dengan menggunakan sumber daya yang terbatas.
d.      Customer Profitability
Keputusan didasarkan pada kemampuan memberikan keuntungan yang dimiliki pelanggan, sehingga pilihan alternatif yang diambil melalui penambahan atau pengurangan suatu pelanggan berkaitan dengan kenaikan perolehan laba operasi perusahaan.
e.       Branch/Segment: Adding or Discontinuing
Keputusan ini hampir sama dengan keputusan customer profitability, namun didasarkan pada kemampuan memberikan penambahan keuntungan yang dimiliki oleh suatu cabang atau segmen perusahaan.
f.       Equipment Replacement
Biaya historis, akumulasi depresiasi, dan nilai buku peralatan yang dimiliki serta fenomena akuntansi keuangan mengenai potensi kerugian/keuntungan transaksi penggantian peralatan merupakan informasi yang tidak relevan dan seringkali menyulitkan dalam pengambilan keputusan penggantian peralatan.  Oleh karena itu, analisa pendapatan/biaya relevan dilakukan untuk memilih alternatif yang menghasilkan laba operasi paling tinggi. 
Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...