Saham Biasa

Saham biasa (common stock) adalah surat berharga dalam bentuk piagam atau sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan kewajiban menyangkut andil kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham biasa mempunyai sifat kebalikan dari Saham Preferen (Prefered Stock) dalam hal pengambilan suara, pembagian deviden dan hak-hak yang lain.

Pemegang saham biasa dapat mempengaruhi kebijakan korporasi melalui proses pengambilan suara (voting) dalam pembuatan tujuan dan kebijakan, stock split dan memilih dewan direksi perusahaan. Pemegang saham biasa mempunyai keuntungan dalam bentuk Deviden dan capital gain.

Saham yang biasa dijual di bursa efek adalah saham biasa dan saham preferen tidak diperjualbelikan di bursa efek.

Karakteristik saham biasa :
Common stock (biasa) : control, dividen (tidak jaminan), capital gain, get paid last.

Expected Return
The percentage yield that an investor forecasts from a specific investment over a set period of time. Sometimes called the holding period return (HPR).

Contoh :
PT. XYZ memperkirakan akan ada pendistribusian dividen tahun depan sebesar 3.000. Harga saham PT ini sekarang adalah 8.000 per lembar. Tahun depan diramalkan harga saham akan naik menjadi 10.000 per lembar karena perusahaan baru saja memenangkan proyek besar dari pemerintah. Berapakah Expected return dr saham PT.XYZ?
r = 3000 + 10000 – 8000 = 62,5 %
                    8000

Dividend Discount Model
Perhitungan harga saham sekarang yang menyatakan bahwa nilai saham sama dengan present value dari semua dividen yang diharapkan di terima di masa yang akan datang.

Contoh :
Diramalkan bahwa PT. XYZ akan membayar dividen sebesar $3, $3.24, and $3.50 untuk 3 tahun yang akan datang. Pada tahun ketiga, kalian mengantisipasi menjual saham dengan harga pasar sebesar $94.48. Berapakah harga saham apabila diketahui 12% expected return?
PV :   3.00    +      3.24   +  3.50+94.48
       (1+12)1     (1+12)2         (1+12)3
PV : $75.00

Dividen Bertumbuh Secara Konstan (Constant Growth Model)
 Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan
 Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu tingkat tertentu (g) / konstan
 Model ini cocok untuk perusahaan yang mature dengan pertumbuhan yang stabil

                                                         P0 = D0(1+g)/Ks-g

P0 = Harga saham
D0 = Nilai dividen terakhir
g = tingkat pertumbuhan perusahaan
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham tsb
Model ini disebut Gordon model sesuai dgn nama penemunya Myron J Gordon

Contoh :
Dengan menggunakan Gordon Model, kita dapat menghitung harga saham A, apabila diketahui dividen terakhir adalah Rp 1,82. Tingkat pertumbuhan perusahaan diperkirakan sebesar 10%. Investor mensyaratkan return sebesar 16%, berapa harga saham A?
P0 = D0(1+g)/Ks-g
= 1,82(1+0,10)/0,16-0,10
= 33,33

Dividen Tumbuh Secara Tidak Konstan (Nonconstant Growth Rate)
 Umumnya, tingkat pertumbuhan dividen tidak konstan karena kebanyakan perusahaan2 mengalami life cyles (early-faster growth, faster than economy, then match with economy’s growth, then slower than economy’s growth).

Langkah-langkah Perhitungan Nonconstant Growth
1. Menentukan estimasi pertumbuhan dividen ( g )
2. Menghitung present value dividen selama periode dimana dividen tumbuh tidak konstan
3. Menghitung nilai saham pada periode pertumbuhan tidak konstan
4. Menjumlahkan 2 dan 3 untuk mendapatkan P0

Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...