Pelacakan dan pengendalian terhadap kecurangan pada perusahaan dengan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Pelacakan dan pengendalian terhadap kecurangan pada perusahaan dengan SIA
Sistem Infomasi Akuntansi atau SIA memiliki peranan yang sangat krusial dalam suatu perusahaan karena dengan SIA kita dapat melihat aliran dana yang ada dalam perusahaan untuk menunjang berlangsungnya kehidupan usaha dalam suatu perusahaan. Namun SIA juga sering digunakan sebagai alat untuk melakukan kecurangan pada suatu perusahaan dengan cara memanipulasi data-data dan informasi akuntansi dalam perusahaan. Orang yang melakukan kecurangan tentunya orang yng menguasai ilmu akuntansi dan dengan cara yang sama yaitu menjadi ahli dalam ilmu akuntansi dengan menelusuri setiap informasi akuntansi yang dibuat oleh suatu perusahaan dan dengan itu kita dapat menemukan kejanggalan pada laporan keuangan yang dibuat.
Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa perusahan telah mencapai tujuan dan sasaranya, kebijakan dan prosedur ini sering kali disebut pengendalian, dan secara kolektif membentuk pengendalian internal entitas perussahan.
J.S.R. Venables dan KW Impey dalam buku “Internal Audit” (1988, hal 424) mengemukakan kecurangan terjadi karena :
a. Penyebab Utama
• Penyembunyian (conceament).
• Kesempatan/peluang (opportunity)
• Motivasi (motivation)
• Daya tarik (attraction)
• Keberhasilan (success)
b. Penyebab-penyebab Sekunder
• Kurangnya pengendalian
• Hubungan antara pemberi kerja/pekerja yang jelek
• Pembalasan dendam (revange)
• Tantangan (challenge)
Akibat dari sistem pengendalian yang lemah dalam suatu perusahan akan memudahkan atau menyebabkan terjadinya kecurangan di dalam perusahan tersebut, ada tiga kondisi kecurangan yang dilakukan berasal dari pelaporan keuangan dan penyalagunaan asset dalam perusahan di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Insentif/Tekanan, tekanan keuangan adalah dorongan atau insentif yang umum bagi pegawai yang menyalagunakan aset karena pengendalian internal yang lemah.
b. Kesempatan, kesempatan untuk memcuri ada di semua perusahan yang sistem pengendalianya lemah dan tidak terkontol.
Sikap/Rasionalisasi, sikap manajemen terhadap pengendalian dan perilaku etis dapat membuat pegawai serta manajer merasionalisasi pencurian aktiva.
Dalam melakukan pencegahan terjadinya kecurangan pada SIA dalam perusahaan:
1) Auditor intern ikut aktif dalam merancang system computer. Alternatif ini merupakan yang terbaik . karena auditor dapat memasukkan kendali otomatik dalam program computer untuk mencegah seseorang mengubah program atau data .
2) Auditor intern melibatkan dirinya setelah program computer selesai dibuat. Alternatif ini tidak sebaik alternatif pertama namun auditor dapat memainkan peranan penting dengan:
3) Mengkaji ulang program computer untuk mengidentifikasi dan menilai kendali-kendali yang telah dibuat.
4) Mencoba menemukan kelemahan potensial
5) Merekomendasikan kendali tambahan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan kritis tersebut.
6) Auditor intern tidak aktif kecuali setelah system computer beroperasi. Alternatif ini yang paling buruk dari dua alternatif lainnya, karena tidak mudah bagi auditor untuk memberikan dampak yang signifikan pada pengendalian program computer dan prosedur operasi .
Kalau pengendalian dalam memproses data computer yaitu dengan menjamin bahwa:
 Pengembangan dan perubahan terhadap program yang telah disahkan, diuji serta disetujui dan telah di tempatkan dengan benar.
 Akses terhadap file data dibatasi hanya untuk pemakai dan program yang disahkan.
Menurut robert cokerall (auditor ernst dan Young) dalam makalahnya “Forensic Accounting Fundamental: introduction to the investigations” dinyatakan bahwa lingkungan profil fraud mencakup beberapa hal yaitu motivasi, kesempatan, tujuan/objek fraud, indikator, metode dan konsikuensi fraud. Maka ada beberapa cara untuk mencegah/mengurangi terjadinya fraud (Albrecht, dan Zimbelman, 2009; 109), Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahan adalah dengan mengurangi peluang terjadinya kecurangan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Memiliki sistem pengendalian yang baik.
b. Lingkungan pengendalian yang baik.
c. Penilaian risiko.
d. Aktivitas pengendalian yang baik.
e. Arus komonikasi dan informasi yang baik.
f. Pengawasan
Untuk membantu manajemen dan dewan deriksi dalam upaya mengurangi kecurangan, AICPA bersama dengan beberapa organisasi profesional, menerbitkan (Program dan Antikecurangan; pedoman untuk membantu mencega, menghalangi, dan mendetiksi kecurangan). Program ini mempunyai tiga unsur:
a. Budaya jujur dan etika yang tinggi
b. Tanggung jawab manajemen untuk mengevaluasi risiko kecurangan
c. Pengawasan oleh komite audit.
Sedangkan cara yang dilakukan untuk mengurangi atau mencegah terjadinya kecurangan atau pencurian data melalui sistem Teknologi Informasi (TI) adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan dan secara teratur memperbarui perangkat lunak antivirus
b. Membatasi akses fisik ke data pemegang kartu
c. Mengembangkan dan memelihara sistem dan aplikasi pengamanan khusus
d. Mengenkripsi transmisi data pemegang kartu saat melewati jaringan publik/terbuka melacak dan mengakses ke semua sumber daya jaringan dan data pemegang kartu secara terus-menerus.
Mengdiskripsi tranrsmisi data pemegang kartu saat melewati jaringan publik/terbuka melacak dan mengakses kesemua sumber daya jaringan dan data pemegang kartu secara terus-menerus.
Mencegah, Menemukan dan Membatasi Kecurangan SIA dapat dicegah atau dideteksi secepatnya untuk membatasi kerugian yang semakin timbul dengan menetapkan prosedur-prosedur pengendalian yang harus dilakukan. Dalam merancang suatu pengen-dalian sistem yang layak untuk sistem akuntansi berkomputer, pihak mana-jemen perlu menyadari bahwa konsistensi, kecepatan serta fleksibilitas komputer membutuhkan pengendalian tambahan yang memperhatikan (Paroby, 1987) :
– Pengaruh kesalahan-kesalahan yang digabungkan. Misalnya komputer menyiapkan faktur penjualan dengan mengambil input kuantitas dan mem-perluasnya dengan harga master file yang dijual. Bila program tidak berfungsi, misalnya memilih harga yang salah, maka semua faktur-faktur penjualan menjadi tidak benar.
– Reduksi terhadap keterlibatan manual dalam sistem akuntansi mungkin menimbulkan suatu pemisahan tugas yang tidak tepat.
– Audit trail mungkin berkurang, dieliminir atau ada untuk jangka waktu pendek dalam bentuk print out.
– Pengubahan data dan program yang dilakukan oleh individu yang kurang memahami pengendalian intern dan kebijakan akuntansi ataupun perubahan-perubahan yang dibuat tanpa pengujian yang layak atau tanpa izin mana-jemen.
– Bertambahnya individu yang dapat mengakses data merupakan titik kritis dalam pengendalian perusahaan.
Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...