JENIS – JENIS ANALISIS BISNIS


Menurut K.R. Subramanyam dan John J. Wild (2010), jenis-jenis utama analisis bisnis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :
a. Analisis Kredit
Kreditor meminjamkan dana kepada sebuah perusahaan dan menerima janji pembayaran atas pokok dan bunganya.
• Kreditor dagang (operating creditor) mengirimkan barang atau jasa kepada perusahaan dan mengharapkan pembayaran dalam waktu yang masuk akal, yang sering kali didasarkan pada norma industri.
• Kreditor nondagang (nontrade creditors atau debtholder) menyediakan pendanaan kepada perusahaan dan menerima janji, biasanya tertulis, atas pembayaran dengan bunga (eksplisist atau implisist) pada tanggal tertentu di masa depan.

Analisis kredit merupakan evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk mendapatkan kredit. Kelayakan kredit (creditworthiness) adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kreditnya. Dengan kata lain, merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar berbagai tagihannya. Sejalan dengan hal tersebut, fokus utama analisis kredit terletak pada risiko, bukan profitabilitas.
Analisis kredit berfokus pada sisi buruk risiko, buka sisi baik potensi. Hal ini meliputi analisis likuiditas maupun solvabilitas. Likuiditas (liquidity) merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya. Solvabilitas (solvency) merupakan kemungkinan dan kemampuan jangan panjang perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjang.

b. Analisis Ekuitas
Investor ekuitas (equity investor) menyediakan dana kepada perusahaan sebagai balasan atas risiko dan imbalan kepemilikan. Investor ekuitas merupakan penyedia terbesar pendanaan perusahaan. Pendanaan ekuitas, disebut juga ekuitas atau modal saham, menawarkan pengamanan atau penjagaan untuk semua bentuk pendanaan yang lebih utama darinya. Dengan demikian, berbeda dengan analisis kredit, analisis ekuitas bersifat asimetri yang harus menilai dua sisi risiko dan potensi. Karena investor ekuitas dipengaruhi oleh seluruh aspek kondisi dan kinerja keuangan perusahaan, kebutuhan analisis mereka paling banyak dan komprehensif.
Individu yang menerapkan strategi investasi aktif terutama menggunakan analisis teknis, analisis fundamental, atau kombinasi keduanya. Analisis teknis (technical analysis) atau charting mencari pola dalam sejarah harga atau volume sebuah saham untuk memprediksi pergerakan saham di masa depan. Analisis fundamental (fundamental analysis), yang lebih luas diterima dan diaplikasikan, merupakan proses menentukan nilai perusahaan dengan menganalisis dan menginterpretasikan faktor-faktor kunci untuk ekonomi, industri, dan perusahaan. Bagian utama analisis fundamental; adalah evaluasi atas posisi dan kinerja keuangan perusahaan.
Tujuan utama analisis fundamental adalah menentukan nilai intrinsic yang disebut juga nilai fundamental (fundamental value). Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai sebuah perusahaan (atau sahamnya) berdasarkan analisis fundamental, tanpa mengacu pada nilai pasar (atau harga saham). Untuk menentukan nilai intrinsik, seorang analis harus memproyeksikan pendapatan atau arus kas perusahaan dan menentukan risikonya.

c. Kegunaan Lain dari Analisis Bisnis
Analisis bisnis dan analisis laporan keuangan diperlukan dalam beberapa hal lain sebagai berikut:
• Manajer.
Analisis laporan keuangan memberikan petunjuk kepada manajer tentang perubahan strategis dalam kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan. Manajer juga menganalisis bisnis dari laporan keuangan perusahaan pesaing untuk mengevaluasi profitabilitas dan risiko pesaing.
• Merger, akuisisi, dan divestasi.
Analisis bisnis dilakukan setiap kali merestrukturisasi operasinya melalui merger, akuisis, divestasi, maupun spin-off.
• Manajemen keuangan.
Manajer harus mengevaluasi dampak keputusan keuangan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.
• Direktur.
Sebagai wakil pemegang saham terpilih, direktur bertanggung jawab untuk melindungi kepentingan pemegang saham dengan mengawasi secara hati-hati aktivitas perusahaan.
• Regulator (pembuat peraturan).
Internal Revenue Service – IRS menerapkan alat analisis laporan keuangan untuk mengaudit laporan pajak dan memeriksa kewajaran jumlah yang dilaporkan.
• Serikat kerja.
Teknik analisis laporan keuangan berguna bagi serikat kerja dalam negosiasi tawar-menawar kolektif.

• Pelanggan.
Teknik analisis digunakan untuk menentukan profitabilitas pemasok bersamaan dengan estimasi keuntungan pemasok dari transaks yang saling menguntungkan.

Referensi

Wild, John J., K. R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2008. Analisis Laporan Keuangan, Buku Satu, Edisi Kedelapan. Diterjemahkan oleh Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap. Jakarta: Salemba Empat.
Subramanyam, K.R dan Wild, J.J. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Sepuluh. Salemba Empat: Jakarta.

Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...