Dasar Analisis Laporan Keuangan


Subramanyam & Wild, (2010), berpendapat bahwa analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari analisis bisnis. Tujuan analisis bisnis adalah meningkatkan pengambilan keputusan bisnis dengan mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi keuangan perusahaan, manajemen, rencana dan strategi, serta lingkungan bisnisnya. Status keuangan perusahaan ditentukan dari laporan keuangannya dengan menggunakan analisis keuangan. Pada akhirnya, kualitas analisis keuangan bergantung pada keandalan dan muatan ekonomis laporan keuangan bergantung pada keandalan dan muatan ekonomis laporan keuangan dan hal ini memerlukan analisis akuntansi atas laporan keuangan. Analisis laporan keuangan melibatkan seluruh komponen proses berikut akuntansi, keuangan, dan analisis prospektif.
Lebih lanjut, Subramanyam & Wild, (2010) mengemukakan komponen proses diatas bahwa :
(1) Analisis akuntansi (accounting analysis) merupakan proses evaluasi sejauh mana akuntansi perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Hal ini dilakukan dengan mempelajari transaksi dan peristiwa perusahaan, menilai dampak kebijakan akuntansi terhadap laporan keuangan, menyesuaikan laporan tersebut agar lebih mencerminkan keadaan ekonomi yang mendasarinyadan membuatnya lebih sesuai untuk analisis. Laporan keuangan merupakan sumber informasi utama untuk analisis keuangan. Dengan demikian kualitas analisis keuangan bergantung pada kualitas analisis akuntansi. Analisis akuntansi khususnya, penting untuk analisis komparatif. Tujuan utama analisis akuntansi adalah mengevaluasi dan mengurangi risiko akuntansi serta meningkatkan muatan ekonomis laporan keuangan, termasuk komparabilitasnya. Jenis dan jangkauan penyesuaian tergantung pada analisisnya.
(2) Analisis keuangan (financial analysis) merupakan penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan. Analisis keuangan terdiri atas tiga bagian besar yakni analisis profitabilitas, analisis risiko, serta analisis sumber dan penggunaan dana.
(3) Analisis prospektif (prospective analysis) merupakan peramalan hasil di masa depan, biasanya laba, arus kas, atau keduanya. Analisis ini ditarik dari analisis akuntansi, analisis keuangan serta analisis lingkungan bisnis dan strategi. Output analisis prospektif adalah hasil yang diharapkan (expected payoffs) di masa depan yang digunakan untuk mengestimasi nilai perusahaan. Jika alat kuantitatif membantu meningkatkan keakuratan ramalan, analisis prospektif tetap merupakan proses yang relatif subjektif. Oleh karena itu, analisis prospektif sering disebut sebagai seni, bukan ilmu.

Informasi keuangan yang dipubliaksikan dianggap memiliki arti penting dalam menilai suatu perusahaan. sebuah laporan keuangan pada umumnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Berkaitan dengan unsur laporan keuangan tersebut diatas, Subramanyam & Wild (2010) mengutarakan bahwa dalam laporan Neraca, aset dan kewajiban dipisahkan antara lancar dan tidak lancar. Aset lancar (current asset) diharapkan untuk terkonversi menjadi kesatuan digunakan pada operasi dalam waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasi, bergantung pada yang lebih panjang. Kewajiban lancar (current liabilities) merupakan kewajiban perusahaan yang diharapkan terselesaikan dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, bergantung pada yang lebih panjang. Selisih antara aset lancar dan kewajiban lancar disebut modal kerja (working capital). Laporan laba rugi (income statement) mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca. Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Laporan laba rugi menyediakan rincian pendapatan, untung, dan rugi perusahaan untuk suatu periode waktu. laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang ekuitas untuk periode bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba didapat. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan (atau penurunan) ekuitas sebelum distribusi kepada dan kontribusi dari pemegang ekuitas, dan laporan laba rugi memuat beberapa indikatir profitabilitas lainnya. Laporan perubahan saldo laba, laba kompherensif, dan perubahan akun modal sering disebut juga dengan laporan perubahan ekuitas pemegang saham. Laporan ini bermanfaat untuk mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas atas aset perusahaan.

Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...