Biaya Bahan dan Tenaga Kerja, Serta Pengendaliannya dalam Konteks Akuntansi Biaya

Berikut adalah beberapa informasi tentang biaya bahan dan tenaga kerja serta pengendaliannya dalam konteks akuntansi biaya.

BIAYA BAHAN:

Biaya bahan merujuk pada biaya yang terkait dengan bahan mentah atau bahan langsung yang digunakan dalam proses produksi. Pengendalian biaya bahan melibatkan langkah-langkah berikut:

  1. Pengendalian persediaan bahan: Menjaga persediaan bahan yang tepat dan menghindari persediaan yang berlebihan atau kekurangan.
  2. Penentuan harga perolehan yang akurat: Memperoleh harga perolehan bahan yang akurat untuk memastikan biaya bahan yang tercatat secara tepat.
  3. Pemantauan penggunaan bahan: Memonitor penggunaan bahan dengan membandingkan penggunaan aktual dengan standar yang ditetapkan.
  4. Pemantauan limbah atau kerugian: Mengidentifikasi dan mengurangi limbah atau kerugian dalam penggunaan bahan.

TENAGA KERJA:

Biaya tenaga kerja mencakup biaya yang terkait dengan upah, gaji, tunjangan, dan manfaat yang diberikan kepada pekerja yang terlibat dalam proses produksi. Pengendalian biaya tenaga kerja melibatkan hal-hal berikut:

  1. Perencanaan tenaga kerja: Memastikan jumlah tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan produksi.
  2. Pengendalian biaya upah: Memantau dan mengontrol biaya upah dengan memperhatikan tingkat upah yang diberikan kepada pekerja.
  3. Pengukuran produktivitas tenaga kerja: Memonitor produktivitas tenaga kerja untuk memastikan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan tenaga kerja.
  4. Pemantauan biaya jam kerja: Memantau jam kerja yang digunakan dalam proses produksi dan memastikan penggunaan yang efisien.

PENGENDALIAN BIAYA BAHAN:

Selain langkah-langkah yang telah disebutkan sebelumnya, berikut adalah beberapa aspek penting dalam pengendalian biaya bahan:

  1. Penyusutan persediaan: Menggunakan metode yang tepat untuk menyusutkan nilai persediaan bahan, seperti metode FIFO (First-In, First-Out) atau metode rata-rata bergerak, untuk memastikan bahwa biaya yang tercatat mencerminkan nilai persediaan yang digunakan dalam produksi.
  2. Evaluasi pemasok: Melakukan evaluasi secara teratur terhadap pemasok bahan untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan harga yang kompetitif dan kualitas bahan yang baik.
  3. Analisis varian bahan: Menganalisis perbedaan antara biaya bahan aktual dengan biaya bahan standar yang ditetapkan untuk mengidentifikasi penyimpangan atau varian. Varian ini dapat digunakan sebagai indikator performa dan sebagai dasar untuk mengidentifikasi penyebab penyimpangan dan mengambil tindakan perbaikan.

PENGENDALIAN BIAYA TENAGA KERJA:

Selain langkah-langkah yang telah disebutkan sebelumnya, berikut adalah beberapa aspek penting dalam pengendalian biaya tenaga kerja:

  1. Standar jam kerja: Menetapkan standar jam kerja yang realistis untuk berbagai jenis pekerjaan atau proses produksi yang memungkinkan perbandingan antara jam kerja aktual dan standar.
  2. Evaluasi produktivitas tenaga kerja: Mengukur produktivitas tenaga kerja dengan membandingkan output yang dihasilkan dengan jam kerja yang digunakan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metrik seperti unit produksi per jam atau nilai produksi per pekerja.
  3. Pelatihan dan pengembangan: Melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
  4. Evaluasi biaya kepegawaian: Melakukan evaluasi secara teratur terhadap komponen biaya kepegawaian, termasuk gaji, tunjangan, dan manfaat, untuk memastikan bahwa biaya tersebut tetap terkendali dan sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.

ANALISIS VARIAN BIAYA BAHAN:

Analisis varian biaya bahan merupakan proses membandingkan biaya bahan aktual dengan biaya bahan standar yang ditetapkan. Varians tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis:

  1. Varian jumlah: Merupakan perbedaan antara jumlah bahan aktual yang digunakan dengan jumlah bahan yang seharusnya digunakan menurut standar. Varian jumlah dapat disebabkan oleh perbedaan dalam tingkat penggunaan bahan atau kerugian bahan yang tidak terduga.
  2. Varian harga: Merupakan perbedaan antara harga bahan aktual dengan harga bahan yang seharusnya berdasarkan standar. Varian harga dapat terjadi jika harga bahan yang dibeli lebih tinggi atau lebih rendah dari harga yang diharapkan.

ANALISIS VARIAN BIAYA TENAGA KERJA:

Analisis varian biaya tenaga kerja melibatkan perbandingan antara biaya tenaga kerja aktual dengan biaya tenaga kerja standar. Varians tersebut juga dapat dibagi menjadi dua jenis:

  1. Varian jumlah: Merupakan perbedaan antara jumlah jam kerja aktual yang digunakan dengan jumlah jam kerja yang seharusnya digunakan menurut standar. Varian jumlah dapat terjadi jika jam kerja yang digunakan lebih tinggi atau lebih rendah dari standar yang ditetapkan.
  2. Varian upah: Merupakan perbedaan antara biaya upah aktual yang dibayarkan dengan biaya upah yang seharusnya berdasarkan standar. Varian upah dapat terjadi jika upah yang dibayarkan lebih tinggi atau lebih rendah dari standar yang ditetapkan.

Pada dasarnya, pengendalian biaya bahan dan tenaga kerja melibatkan pemantauan, pengukuran, dan evaluasi secara teratur untuk memastikan penggunaan yang efisien dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Dalam akuntansi biaya, informasi tentang biaya bahan dan tenaga kerja ini digunakan untuk menghitung biaya produksi, mengukur kinerja, dan membuat keputusan yang berkaitan dengan pengendalian biaya dan efisiensi operasional.

Penting untuk diingat bahwa pengendalian biaya bahan dan tenaga kerja merupakan proses yang berkelanjutan. Monitoring yang cermat, analisis varian, dan tindakan perbaikan terus-menerus diperlukan untuk memastikan efisiensi operasional dan penggunaan yang optimal dari sumber daya yang ada. Dengan mengelola biaya bahan dan tenaga kerja dengan baik, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dan daya saingnya di pasar.

Analisis varian biaya bahan membantu dalam mengidentifikasi penyimpangan dari standar dan memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan, seperti mengevaluasi pemasok baru, merenegotiasi harga dengan pemasok, atau mengimplementasikan praktik penggunaan bahan yang lebih efisien.

Analisis varian biaya tenaga kerja membantu dalam mengidentifikasi penyimpangan dari standar, mengevaluasi efektivitas penggunaan tenaga kerja, dan mengambil tindakan yang diperlukan, seperti meninjau proses kerja, melakukan pelatihan karyawan, atau melakukan perubahan dalam alokasi tenaga kerja.

Penting untuk melakukan analisis varian secara teratur dan memahami penyebab penyimpangan yang terjadi. Informasi dari analisis varian dapat digunakan untuk mengendalikan biaya bahan dan tenaga kerja dengan lebih efektif serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan.

REFERENSI

  • Atkinson, A. A., Kaplan, R. S., Matsumura, E. M., & Young, S. M. (2018). Management Accounting: Information for Decision-Making and Strategy Execution.
  • Blocher, E.J., Stout, D.E., Cokins, G., & Chen, K. (2019). Cost Management: A Strategic Emphasis.
  • Garrison, R. H., Noreen, E. W., & Brewer, P. C. (2018). Managerial Accounting. McGraw-Hill Education.
  • Hansen, D. R., Mowen, M. M., & Guan, L. (2018). Cost Management: Accounting and Control.
  • Hilton, R. W., & Platt, D. E. (2019). Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic Business Environment. McGraw-Hill Education.
  • Horngren, C. T., Datar, S. M., & Rajan, M. V. (2018). Cost Accounting: A Managerial Emphasis.
  • Maher, M. W., Stickney, C. P., & Weil, R. L. (2018). Managerial Accounting: An Introduction to Concepts, Methods, and Uses.
Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...