CUSTOMER PROFIT ANALYSIS (CPA)

CUSTOMER PROFIT ANALYSIS (CPA)
Selama beberapa dekade terakhir, analisis profitabilitas pelanggan (CPA) telah menjadi salah satu  aspek perencanaan strategis yang penting untuk manajer.  Customer Profitability Analysis saat ini menghadirkan suatu arah yang penting untuk akuntansi manajemen. Customer Profitability Analysis menyediakan manajemen dengan cara menganalisis penjualan ke konsumen untuk menentukan apakah perusahaan secara keseluruhan menguntungkan dalam penjualan dengan konsumen tertentu. Perusahaan menggunakan data profitabilitas pelanggan untuk memahami kontribusi laba dari hubungan pelanggan, dalam menandingkan biaya jasa yang meningkat dengan manfaat (Hansen dan Mowen, 1999: 176).

CPA atau analisis profitabilitas pelanggan adalah sebuah pendekatan manajemen biaya yang mengidentifikasi biaya dan manfaat dari pelayanan kepada konsumen tertentu atau tipe konsumen untuk meningkatkan profit perusahaan secara keseluruhan. Analisa atas perbandingan antara biaya dalam pemberian pelayanan kepada costumer tertentu atau suatu kelompok konsumen dengan keuntungan yang dapat diperoleh dalam rangka meningkatkan profitabilitas organisasi secara keseluruhan.

Mengukur profitabilitas pelanggan merupakan proses yang terlihat mudah, namun cukup sulit. Pembebanan biaya pelayanan dilakukan dengan menggunakan pendekatan Activity Based Costing system. Pendekatan ini digunakan sebagai improvisasi sistem tradisional. Jadi ABC merupakan suatu metode biaya yang membebanankan biaya ke aktivitas kemudian, akan dibebankan ke produk atau jasa berdasarkan jumlah aktivitas yang dikonsumsi oleh suatu produk atau jasa tersebut.

Analisis profitabilitas pelanggan dapat digunakan untuk menentukan bagaimana pengalokasian sumber daya perusahaan kepada tiap – tiap konsumen sehingga perusahaan dapat mengetahui apakah pengalokasian tersebut dapat efektif dengan melihat dari besarnya profit yang dihasilkan dari masing – masing konsumennya.
Tujuan Customer Profitability Analysis
Memiliki dua tujuan utama, yaitu :
1. Untuk mengukur profitabilitas dari konsumen yang telah ada atau tipe konsumen yang sudah ada. Customer profitability analysis dapat menunjukkan cost benefit analisis untuk mengidentifikasi konsumen yang menguntungkan dan tidak menguntungkan.
2. Untuk mengeidentifikasi efektif atau tidaknya konsumen dengan aktivitas yang berhubungan. Analisis ini memberikan informasi yang dapat digunakan oleh organisasi untuk memutuskan aktivitas mana yang perlu dipertahankan atau dikurangi sehingga dapat meningkatkan profitabilitas, menurunkan atau mengurangi ketidakpuasan konsumen, dan menjelaskan gambaran dari nilai konsumen.

Keuntungan menggunakan customer profitability analysis menurut Blocher (2002:831), yaitu :
1. Membuat perusahaan lebih memfokuskan sumber dayanya baik dalam area yang menghasilkan tingkat pertumbuhan yang menguntungkan bagi perusahaan maupun merasionalkan area yang menghasilkan tingkat pengembalian yang kurang memuaskan.
2. Mengidentifikasi perbedaan yang tidak dapat diperkirakan dalam profitabilitas diantara kelompok – kelompok konsumen dan menyelidiki penyebab pernedaan tersebut
3. Dalam hal negosiasi agresif dengan konsumen perusahaan dapat mengkuantifikasikan dampak financial dari perubahan yang diusulkan sehingga dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan
4. Menyesuaikan kebijakan product pricing untuk konsumen yang menuntut layanan yang lebih banyak dibandingkan dengan gross profit yang dihasilkannya
5. Mengubah cara berinteraksi dengan konsumen yang menciptakan aktivitas yang membebani perusahaan.
6.  Menentukan segmen pasar yang potensial dalam menyediakan nilai konsumen terbesar beserta menyumbangkan profit yang besar bagi perusahaan
Tahapan – tahapan dalam melakukan Customer profitability analysis menurut Mowen, yaitu :
1.      Mengidentifikasi customer
Dalam mengidentifikasikan konsumen pada dasarnya konsumen itu dapat dikelompokkan berdasarkan selera, usia, tingkat sosial, cara pendistribusian kebutuhan konsumen, referensi, pendapatan, dll.

2.      Menghitung customer revenue dan customer cost
 Customer revenue adalah pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan dalam melakukan usahanya. Dan ini ditentukan oleh faktor jumlah pembelian konsumen akan produk, pemberian diskon pada konsumen, dan sales return and allowance. Customer cost adalah biaya yang dibebankan kepada konsumen pada saat konsumen mengkonsumsi produk atau aktivitas.
Hongren (2000 : 383) mengelompokkan biaya konsumen dalam customer cost hierarchy dalam cost pool yang berbeda dengan dasar dari perbedaan atas cost driver atau dasar pengalokasian biaya, yang dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu :
ü  Customer unit level cost : Sumber daya yang dikonsumsi setiap unit yang terjual pada konsumen.
ü  Customer batch level cost : Sumber daya yang dikonsumsi pada setiap terjadi penjualan.
ü  Customer sustaining cost : Sumber daya atau jasa yang dikonsumsi berkaitan dengan setiap unit atau setiap terjadi penjualan kepada konsumen.
ü  Distribution channel cost : Sumber daya yang dikonsumsi yang berkaitan dengan channel distribusi yang digunakan untuk melayani konsumen.

3.      Menganalisa mana konsumen yang  menguntungkan dan mana yang kurang menguntungkan
     Perusahaan harus menganalisa terlebih dahulu berapa margin yang diperoleh oleh pihak perusahaan dengan mengurangi pendapatan yang diperoleh dari masing – masing konsumen dengan biaya yang dikeluarkan untuk melayani masing – masing jenis konsumen.
Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...