Keuntungan adalah Laba Akuntansi?
Keuntungan adalah Laba Akuntansi?
Keuntungan seringkali dianggap sama dengan laba. Di mata masyarakat, laba yang dimaksud oleh keuntungan biasanya dilihat dari kenaikan kemakmuran. Perubahan profil, kepemilikan dan kemewahan dianggap sebagai sebuah keuntungan. Konsep laba akuntansi sebenarnya berasal dari konsep laba ekonomi yang dikembangkan oleh ahli ekonomi klasik (Safitri, 2005:7). Fisher, sebagaimana dikutip oleh Belkaoui (2000:129) mendefinisikan laba ekonomi sebagai rangkaian kejadian yang berhubungan dengan kondisi yang berbeda, yaitu laba kepuasan batin, laba sesungguhnya dan laba uang. Laba kepuasan batin adalah laba yang muncul dari konsumsi seseorang sesungguhnya atas barang dan jasa yang menghasilkan kesenangan batin dan kepuasan atas keinginan di mana laba ini tidak diukur secara langsung, tetapi dapat diproksikan oleh laba sesungguhnya. Laba sesungguhnya adalah pernyataan atas kejadian yang meningkatkan kesenangan batin, di mana ukuran laba ini adalah biaya hidup. Untuk laba uang, diartikan bahwa laba ini menunjukkan semua uang yang diterima yang digunakan untuk konsumsi guna membiayai hidup.
“Laba” seringkali pula disebut dalam banyak bahasa. Hal ini terjadi karena terdapat banyak istilah dalam bahasa asing yang kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Namun, dalam penerjemahannya, biasanya banyak kata yang memiliki arti yang sama sehingga pengertian terhadap kata tersebut menjadi ambigu. Dalam PSAK no. 23 (2002) Revenue diartikan sebagai pendapatan dan Income adalah penghasilan. Revenue dan income memiliki hubungan karena dalam PSAK no. 23 disebutkan pendapatan (revenue) adalah penghasilan (income) yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda. Maka dapat disimpulkan bahwa income merupakan perolehan hasil suatu organisasi dari hasil kegiatan operasionalnya. Sedangkan revenue merupakan pendapatan yang diperoleh suatu organisasi baik dari kegiatan operasionalnya maupun dari kegiatan di luar operasional perusahaan. Agar tidak membingungkan, kita juga sering mendengar istilah profit dan earnings yang sering kita artikan sebagai laba juga. Earnings menurut Suwardjono (2005:455), lebih bermakna sebagai laba yang diakumulasi selama beberapa periode sehingga earnings digunakan untuk menunjuk laba periode. Profit lebih mengarah pada pengertian awal laba, yaitu keuntungan.
Melihat perbedaan bahasa tentang “laba” maka hubungan antara “laba” dan “keuntungan” semakin terlihat jelas. Berdasarkan perbedaan tersebut, pendekatan “keuntungan” terhadap “laba” lebih tampak dalam bentuk “profit”. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya, dalam dunia akuntansi, “Laba” bermakna pula sebagai sebuah “keuntungan”. Melihat hubungan ini, maka dapat diartikan bahwa salah satu arti dari “laba” adalah keuntungan. Namun, pemaknaan dari sudut pandang dokter, belum tentu “keuntungan” berarti sebagai “laba”.