Memahami Pengertian Anggaran dan Proses Penyusunan Anggaran

Anggaran adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis dan terperinci untuk digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan tertentu dalam kurun waktu tertentu pula. Anggaran adalah alat manajemen yang berfungsi untuk merencanakan dan mengendalikan keuntungan. Keuntungan yang sebenarnya dilaporkan dalam laporan rugi laba, sedangkan keuntungan yang dianggarkan disusun dalam anggaran rugi laba. Cara perhitungan keuntungan dari segi akuntansi maupun anggaran tidak berbeda, baik dari segi format maupun pendekatannya. Namun, dari segi penganggaran biaya memerlukan perhatian khusus.

Pengertian Anggaran

Istilah anggaran sendiri sebenarnya secara etimologis berasal dari bahasa Latin budga atau budge (bahasa Inggris) dan etat de roi, bougette/bouge (Perancis). Dalam bahasa Belanda disebut begroting (groten), yang dapat diberikan arti memperkirakan.

Definisi anggaran menurut Garrison, Noreen, dan Brewer (2005) adalah rencana detail mengenai perolehan dan penggunaan keuangan maupun sumber daya organisasi lainnya pada periode yang telah ditentukan.

Anggaran merupakan representasi dari perencanaan masa depan organisasi atau perusahaan yang disusun dalam bentuk laporan formal secara kuantitatif.

Fungsi Anggaran

Anggaran disusun berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan diukur dengan satuan moneter. Anggaran memiliki beberapa fungsi, yaitu:

  • Perencanaan: Anggaran berfungsi sebagai alat untuk merencanakan kegiatan dan penggunaan sumber daya organisasi. Anggaran membantu organisasi untuk menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, serta menentukan strategi untuk mencapainya. Anggaran juga membantu organisasi untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien dan efektif.
  • Pengendalian: Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan dan penggunaan sumber daya organisasi. Anggaran menyediakan standar yang dapat digunakan untuk membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang direncanakan. Jika kinerja aktual menyimpang dari yang direncanakan, maka manajemen dapat mengambil tindakan korektif untuk mengembalikan kinerja ke jalur yang benar.
  • Koordinasi: Anggaran berfungsi sebagai alat untuk mengoordinasikan kegiatan dan penggunaan sumber daya organisasi. Anggaran membantu organisasi untuk memastikan bahwa berbagai unit kerja dalam organisasi bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
  • Motivasi: Anggaran berfungsi sebagai alat motivasi bagi karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran dapat digunakan untuk menetapkan target kinerja yang dapat dicapai oleh karyawan. Jika karyawan mencapai target kinerjanya, maka mereka akan mendapatkan penghargaan. Penghargaan ini dapat berupa kenaikan gaji, promosi, atau pengakuan lainnya.
  • Komunikasi: Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi antara berbagai tingkatan manajemen dalam organisasi. Anggaran membantu organisasi untuk menyampaikan tujuan dan sasaran organisasi kepada karyawan di semua tingkatan.
  • Pengawasan: Anggaran berfungsi sebagai alat pengawasan bagi manajemen untuk memastikan bahwa organisasi berjalan sesuai dengan rencana. Anggaran menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh manajemen untuk memantau kinerja organisasi dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
Proses Penyusunan Anggaran

Proses penyusunan anggaran adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk merencanakan kegiatan dan alokasi sumber daya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Proses ini biasanya dilakukan secara tahunan, tetapi juga dapat dilakukan secara bulanan, triwulanan, atau semesteran, tergantung pada kebutuhan organisasi.

Proses penyusunan anggaran dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

  1. Tahap Perencanaan. Tahap perencanaan adalah tahap awal dalam proses penyusunan anggaran. Pada tahap ini, organisasi menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam periode anggaran. Tujuan dan sasaran ini haruslah realistis dan dapat dicapai.
  2. Tahap Pengumpulan Data. Setelah tujuan dan sasaran ditetapkan, organisasi perlu mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyusun anggaran. Data ini dapat berupa data historis, data prediksi, atau data dari pihak ketiga.
  3. Tahap Penyusunan Anggaran. Pada tahap ini, organisasi menyusun anggaran berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Anggaran haruslah disusun secara cermat dan detail, sehingga dapat menjadi pedoman bagi pelaksanaan kegiatan organisasi.
  4. Tahap Pengesahan Anggaran. Setelah anggaran disusun, anggaran perlu disahkan oleh pihak yang berwenang. Pengesahan ini bertujuan untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun telah sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi.
  5. Tahap Pelaksanaan Anggaran. Pada tahap ini, organisasi melaksanakan kegiatan berdasarkan anggaran yang telah ditetapkan. Pelaksanaan anggaran haruslah dipantau dan dikendalikan agar tetap sesuai dengan rencana.

Manfaat Proses Penyusunan Anggaran

Proses penyusunan anggaran memiliki beberapa manfaat bagi organisasi, antara lain:

  • Membantu organisasi untuk mencapai tujuan dan sasarannya
  • Membantu organisasi untuk mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien
  • Membantu organisasi untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan di dalam organisasi
  • Membantu organisasi untuk mengendalikan biaya
  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas organisasi

Ada dua hal yang perlu dicermati berkaitan dengan anggaran, yaitu perencanaan dan pengontrolan biaya. Perencanaan mencakup pengembangan tujuan dan mempersiapkan berbagai anggaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pengontrolan mencakup langkah-langkah yang akan diambil pihak manajemen untuk meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan melalui kontribusi semua bagian di dalam organisasi. Kegiatan untuk mempersiapkan anggaran disebut penganggaran, sementara kegiatan untuk mengontrol pelaksanaan anggaran apakah sesuai dengan yang dianggarkan disebut pengontrolan anggaran.

Pengertian AnggaranAngggaran adalah suatu rencana terinci yang disusun secara sistematis dan dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang. Suatu anggaran biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu.

Beberapa manfaat yang dapat dipetik oleh organisasi yang melakukan penganggaran, antara lain :

  • Anggaran mengomunikasikan rencana manajemen ke seluruh bagian di dalam organisasi;
  • Anggaran akan memaksa manajer untuk memikirkan masa depan organisasi dan merencanakan bagaimana cara mencapainya. Jika anggaran tidak dipersiapkan, manajer akan lebih banyak berurusan dengan aktivitas harian yang akan mengaburkan pencapaian tujuan perusahaan;
  • Proses penganggaran akan mengalokasikan sumber daya organisasi ke seluruh bagian organisasi secara efektif dan efisien;
  • Proses penganggaran akan meminimalisir terjadinya bottlenecks activity (aktivitas yang kurang optimal);
  • Anggaran akan mengoordinasi aktivitas-aktivitas di dalam organisasi dengan mengintegrasikan rencana di masing-masing bagian;
  • Anggaran akan mendefinisikan tujuan dan sasaran yang akan menjadi benehmarks dalam mengevaluasi kinerja perusahaan.

Anggaran juga menyediakan cara untuk berkomunikasi tujuan jangka pendek organisasi untuk karyawannya. Meminta manajer unit organisasi untuk melakukan activities penganggaran dapat mencapai dua hal:

  • merefleksikan seberapa baik tujuan Manajer Unit memahami organisasi, sehingga mereka dapat menyelaraskan kegiatan mereka dan prioritas belanja dengan tujuan tersebut, dan
  • memberikan kesempatan bagi planners senior organisasi untuk memperbaiki kesalahan persepsi tentang tujuan organisasi.

Penganggaran juga berfungsi untuk mengkoordinasikan berbagai kegiatan organisasi. Misalnya, anggaran menunjukkan efek dari tingkat penjualan pada pembelian, produksi, dan kegiatan administrasi dan jumlah karyawan yang harus dipekerjakan untuk melayani pelanggan.

Unsur Anggaran

Penganggaran adalah proses perencanaan dan pengendalian keuangan yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya. Proses ini melibatkan penetapan tujuan, mengembangkan rencana untuk mencapai tujuan tersebut, mengukur kinerja terhadap rencana, peramalan permintaan untuk empat jenis sumber daya selama periode waktu yang berbeda:

  • Sumber daya Fleksibel yang menciptakan sumber daya variabel biaya. Fleksibel adalah mereka yang dapat diakuisisi atau dijual dalam jangka pendek, seperti kayu, lem, dan pernis digunakan di pabrik furniture.

    Sumber daya fleksibel adalah sumber daya yang biayanya bervariasi dengan tingkat aktivitas organisasi. Sumber daya ini biasanya dibeli atau diproduksi dalam jangka pendek. Contoh sumber daya fleksibel adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel.

    Untuk mengalokasikan sumber daya fleksibel, manajer biasanya menggunakan metode biaya berdasarkan aktivitas (activity-based costing). Metode ini mengalokasikan biaya ke produk atau layanan berdasarkan aktivitas yang dibutuhkan untuk menghasilkannya.

  • Sumber daya kapasitas jangka menengah yang menciptakan biaya tetap. Contoh meramalkan kebutuhan sewa ruang penyimpanan yang mungkin dikontrak secara triwulanan, semesteran, atau tahunan.

    Sumber daya kapasitas jangka menengah adalah sumber daya yang biayanya tetap dalam jangka menengah, tetapi dapat bervariasi dalam jangka panjang. Sumber daya ini biasanya dibeli atau dikontrak dalam jangka menengah. Contoh sumber daya kapasitas jangka menengah adalah sewa ruang, asuransi, dan biaya utilitas.

    Untuk mengalokasikan sumber daya kapasitas jangka menengah, manajer biasanya menggunakan metode biaya langsung (direct costing). Metode ini mengalokasikan biaya ke produk atau layanan berdasarkan biaya langsung yang dapat ditelusuri ke produk atau layanan tersebut.

  • Sumber daya yang, dalam jangka menengah dan jangka panjang, meningkatkan potensi strategi organisasi, Ini adalah pengeluaran diskresioner, yang meliputi penelitian dan pengembangan, pelatihan karyawan, pemeliharaan sumber daya kapasitas, iklan, dan promosi. Ini expenditures diskresioner tidak menyediakan kapasitas, dan tidak bervariasi dengan tingkat aktivitas organizational.

    Sumber daya diskresioner adalah sumber daya yang biayanya tidak tergantung pada tingkat aktivitas organisasi. Sumber daya ini biasanya digunakan untuk meningkatkan kemampuan organisasi atau untuk mencapai tujuan strategis. Contoh sumber daya diskresioner adalah penelitian dan pengembangan, pelatihan karyawan, dan iklan.

    Untuk mengalokasikan sumber daya diskresioner, manajer biasanya menggunakan metode biaya berdasarkan keputusan (decision-based costing). Metode ini mengalokasikan biaya ke produk atau layanan berdasarkan keputusan yang dibuat oleh manajer.

  • Kapasitas sumber daya jangka panjang yang menciptakan biaya tetap. Contohnya adalah fasilitas fabrikasi baru produsen chip komputer, yang mungkin memakan waktu beberapa tahun untuk merencanakan dan membangun dan dapat digunakan selama 10 tahun.

    Sumber daya kapasitas jangka panjang adalah sumber daya yang biayanya tetap dalam jangka panjang. Sumber daya ini biasanya dibeli atau dibangun dalam jangka panjang. Contoh sumber daya kapasitas jangka panjang adalah peralatan pabrik, bangunan, dan tanah.

    Untuk mengalokasikan sumber daya kapasitas jangka panjang, manajer biasanya menggunakan metode biaya absorpsi (absorption costing). Metode ini mengalokasikan semua biaya ke produk atau layanan, termasuk biaya tetap.

Karakteristik Anggaran
  • Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut
  • Anggaran dinyatakan dalam ukuran moneter dan didukung oleh ukuran-ukuran nonmoneter (seperti : unit yang terjual)
  • Anggaran biasanya mencakup periode satu tahun. Dalam bisnis-bisnis yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor musiman, mungkin ada dua anggaran per tahun
  • Anggaran merupakan komitmen manajemen, dimana manajer setuju untuk menerima tanggung jawab atas pencapaian tujuan-tujuan anggaran
  • Usulan anggaran dikaji ulang dan disahkan oleh manajer dengan wewenang yang lebih tinggi dari pengusul anggaran
  • Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu
  • Secara berkala, kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran dan varians dianalisis serta dijelaskan.

Penyusunan anggaran berhubungan dengan peran departemen anggaran dan komite anggaran. Departemen anggaran adalah departemen yang bertugas mengadministrasikan aliran informasi sistem pengendalian melalui anggaran. Fungsi departemen anggaran :

  • Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran
  • Mengkoordinasikan dan menerbitkan setiap asumsi-asumsi dasar yang dikeluarkan kantor pusat untuk digunakan dalam menyusun anggaran
  • Menjamin bahwa informasi dikomunikasikan secara wajar di antara unit-unit organisasi yang saling berhubungan
  • Membantu pusat-pusat pertanggungjawaban di dalam menyusun anggaran
  • Menganalisis usulan anggaran dan membuat rekomendasi, pada penyusun anggaran dan manajemen puncak
  • Menangani proses pembuatan revisi anggaran selama tahun tersebut
  • Menganalisis laporan prestasi sesungguhnya dibandingkan anggarannya, menginterpretasikan hasilnya dan menyiapkan laporan ringkas untuk manajemen puncak
  • Mengkoordinasikan dan secara fungsional mengendalikan pekerjaan departemen anggaran dieselon bawah.

Komite Anggaran adalah komite yang dibentuk oleh manajemen puncak untuk mengkoordinasikan proses manajemen dalam penyusunan anggaran. Terdiri dari manajemen senior seperti CEO, CFO. Tugas Komite Anggaran yakni :

  • Mengusulkan kepada manajemen puncak mengenai pedoman umum penyusunan anggaran
  • Menyebarkan pedoman tersebut setelah disetujui manajemen puncak
  • Mengkoordinasikan berbagai macam usulan anggaran yang disusun secara terpisah oleh berbagai unit organisasi
  • Menyelesaikan perbedaan yang timbul di antara usulan anggaran
  • Menyerahkan anggaran final pada manajemen puncak dan dewan komisaris untuk disahkan
  • Mendistribusikan anggaran yang telah disahkan kepada berbagai unit organisasi

Perhatian Khusus dalam Penganggaran Biaya

Dalam penganggaran biaya, diperlukan perhatian khusus pada hal-hal berikut:

  • Keakuratan data. Data yang digunakan dalam penganggaran biaya harus akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun realistis dan dapat dicapai. Ada beberapa cara untuk memastikan akurasi data dalam penganggaran biaya, yaitu:

* Menggunakan data historis sebagai dasar penyusunan anggaran.

* Melakukan penelitian dan survei untuk mendapatkan data terbaru.

* Melakukan konsultasi dengan pihak-pihak yang ahli di bidangnya.

Contoh Penerapan: Sebuah perusahaan manufaktur menggunakan data historis untuk menyusun anggaran biaya bahan bakunya. Data historis tersebut menunjukkan bahwa rata-rata biaya bahan baku per unit adalah Rp10.000. Namun, perusahaan tersebut menyadari bahwa harga bahan baku saat ini sedang meningkat. Oleh karena itu, perusahaan tersebut melakukan penelitian dan survei untuk mendapatkan data terbaru. Hasil penelitian dan survei tersebut menunjukkan bahwa harga bahan baku saat ini rata-rata adalah Rp12.000 per unit. Berdasarkan data terbaru tersebut, perusahaan tersebut menyesuaikan anggaran biaya bahan bakunya menjadi Rp12.000 per unit.
  • Komprehensifitas data. Data yang digunakan dalam penganggaran biaya harus komprehensif dan mencakup semua biaya yang akan terjadi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun dapat mencakup semua kebutuhan perusahaan. Ada beberapa cara untuk memastikan komprehensifitas data dalam penganggaran biaya, yaitu:

* Melakukan analisis terhadap semua aspek kegiatan perusahaan.

* Menyusun daftar semua biaya yang akan terjadi.

* Memastikan bahwa daftar biaya tersebut mencakup semua biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel.

Contoh Penerapannya: Sebuah perusahaan jasa menyusun anggaran biaya yang mencakup semua biaya yang akan terjadi, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Biaya tetap yang dimasukkan dalam anggaran tersebut antara lain biaya sewa kantor, biaya gaji karyawan, dan biaya listrik. Biaya variabel yang dimasukkan dalam anggaran tersebut antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya pemasaran.
  • Keterkaitan data. Data yang digunakan dalam penganggaran biaya harus saling terkait satu sama lain. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun konsisten dan tidak saling bertentangan. Ada beberapa cara untuk memastikan keterkaitan data dalam penganggaran biaya, yaitu:

* Menggunakan format yang konsisten dalam penyusunan anggaran.

* Menggunakan metode yang sama dalam menghitung biaya.

* Melakukan review dan pengecekan terhadap anggaran yang telah disusun.

Contoh Penerapannya: Sebuah perusahaan manufaktur menggunakan format yang konsisten dalam penyusunan anggaran biayanya. Format tersebut mencakup informasi mengenai nama biaya, jumlah biaya, dan unit pengukuran biaya. Selain itu, perusahaan tersebut juga menggunakan metode yang sama dalam menghitung biaya. Metode yang digunakan adalah metode biaya standar.
  • Kesesuaian dengan tujuan. Anggaran biaya harus sesuai dengan tujuan perusahaan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya. Ada beberapa cara untuk memastikan kesesuaian anggaran biaya dengan tujuan perusahaan, yaitu:

* Melakukan analisis terhadap tujuan perusahaan.

* Menyusun anggaran biaya yang dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

* Melakukan evaluasi terhadap anggaran biaya secara berkala.

Contoh Penerapannya: Sebuah perusahaan manufaktur memiliki tujuan untuk meningkatkan laba sebesar 10% pada tahun depan. Oleh karena itu, perusahaan tersebut menyusun anggaran biaya yang dapat mendukung pencapaian tujuan tersebut. Anggaran biaya tersebut mencakup upaya untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi operasional.

Berikut adalah beberapa manfaat dari perhatian khusus dalam penganggaran biaya:

  • Meningkatkan akurasi anggaran. Dengan memperhatikan akurasi data, perusahaan dapat menyusun anggaran yang lebih akurat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun realistis dan dapat dicapai.
  • Meningkatkan komprehensifitas anggaran. Dengan memperhatikan komprehensifitas data, perusahaan dapat menyusun anggaran yang mencakup semua biaya yang akan terjadi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun dapat mencakup semua kebutuhan perusahaan.
  • Meningkatkan konsistensi anggaran. Dengan memperhatikan keterkaitan data, perusahaan dapat menyusun anggaran yang konsisten dan tidak saling bertentangan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun dapat digunakan sebagai alat manajemen yang efektif.
  • Meningkatkan kesesuaian anggaran dengan tujuan. Dengan memperhatikan kesesuaian dengan tujuan, perusahaan dapat menyusun anggaran yang dapat mendukung pencapaian tujuannya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya.

Secara keseluruhan, perhatian khusus dalam penganggaran biaya dapat meningkatkan efektivitas anggaran sebagai alat manajemen. Dengan anggaran yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya dan mencapai tujuannya.

Berikut adalah beberapa tips untuk menerapkan perhatian khusus dalam penganggaran biaya:

  • Libatkan semua pihak yang terkait dalam penyusunan anggaran. Pemahaman dan dukungan dari semua pihak yang terkait dalam penyusunan anggaran sangat penting untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun akurat, komprehensif, konsisten, dan sesuai dengan tujuan.
  • Gunakan teknologi yang tepat. Teknologi yang tepat dapat membantu perusahaan dalam mengumpulkan dan menganalisis data, serta menyusun anggaran yang lebih akurat dan efisien.
  • Lakukan evaluasi anggaran secara berkala. Evaluasi anggaran secara berkala dapat membantu perusahaan untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun masih sesuai dengan kondisi yang ada.

Dengan menerapkan tips-tips tersebut, perusahaan dapat menerapkan perhatian khusus dalam penganggaran biaya dengan lebih efektif.

Jenis-Jenis Anggaran

Anggaran dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria, antara lain:

  • Berdasarkan jangka waktu: Anggaran dapat dibagi menjadi anggaran jangka pendek (kurang dari satu tahun), anggaran jangka menengah (satu hingga lima tahun), dan anggaran jangka panjang (lebih dari lima tahun).
  • Berdasarkan fungsi: Anggaran dapat dibagi menjadi anggaran operasional (anggaran yang berkaitan dengan kegiatan operasional organisasi), anggaran keuangan (anggaran yang berkaitan dengan kegiatan keuangan organisasi), dan anggaran investasi (anggaran yang berkaitan dengan kegiatan investasi organisasi).
  • Berdasarkan tingkat manajemen: Anggaran dapat dibagi menjadi anggaran induk (anggaran yang disusun oleh tingkat manajemen puncak), anggaran turunan (anggaran yang disusun oleh tingkat manajemen menengah dan bawah berdasarkan anggaran induk), dan anggaran fleksibel (anggaran yang dapat disesuaikan dengan perubahan kondisi).
Tahap-Tahap Penyusunan Anggaran
  1. Penerbitan Pedoman
    Mengembangkan pedoman yang mengatur penyusunan anggaran, untuk disebarkan kepada semua manajer. Pedoman ini dinyatakan secara implisit dalam rencana strategis dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan yang telah terjadi semenjak disetujui.
  2. Usulan awal anggaran
    Mengembangkan permintaan anggaran, didasarkan pada tingkatan yang ada, yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman
  3. Negosiasi
    Pembuat anggaran mendiskusikan usulan anggaran dengan atasannya. Pertimbangan yang mempengaruhi, adalah kinerja di tahun anggaran sebaiknya merupakan perbaikan dari kinerja tahun berjalan
  4. Tinjauan dan persetujuan
    Usulan anggaran diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam organisasi. Analis akan menganalisis usulan anggaran dari berbagai unit bisnis dengan mempelajari konsistensi, contoh; apakah anggaran produksi konsisten dengan rencana volume penjualan.
  5. Revisi anggaran, harus dijustifikasi berdasarkan perubahan kondisi  yang signifikan dari yang ada ketika anggaran yang asli disetujui. Tahapan ini bertujuan untuk merevisi anggaran jika diperlukan.
  6. Perumusan kebijakan dan tujuan: Tahapan ini bertujuan untuk menetapkan kebijakan dan tujuan organisasi yang akan dicapai dalam periode anggaran.
  7. Pengumpulan data dan informasi: Tahapan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran.
  8. Proses peramalan: Tahapan ini bertujuan untuk memperkirakan kondisi di masa depan yang akan mempengaruhi kegiatan organisasi.
  9. Proses penyusunan anggaran: Tahapan ini bertujuan untuk menyusun anggaran berdasarkan data, informasi, dan hasil peramalan yang telah diperoleh.
  10. Proses koordinasi dan integrasi: Tahapan ini bertujuan untuk mengoordinasikan dan mengintegrasikan anggaran dari berbagai unit organisasi.
Prosedur Penyusunan Anggaran
  • TAHAP 1
    Penentuan Pedoman Anggaran

    • Menetapkan rencana besar perusahaan
    • Membentuk panitia penyusun anggaran
  • TAHAP 2
    Persiapan Anggaran

    • Sebelum membuat anggaran, hendaknya terlebih dahulu membuat ramalan (forecast)
  • TAHAP 3
    Penentuan Anggaran

    • Menyesuaikan rencana akhir komponen anggaran
    • Mengkoordinasikan & menelaah komponen anggaran
    • Pengesahan & pendistribusian anggaran
  • TAHAP 4
    Pelaksanaan Anggaran

    • Membuat laporan realisasi anggaran
Pentingnya Anggaran

Anggaran merupakan alat manajemen yang penting untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Anggaran dapat membantu organisasi dalam hal-hal berikut:

  • Memastikan bahwa kegiatan organisasi berjalan sesuai dengan rencana.
  • Mengoptimalkan penggunaan sumber daya organisasi.
  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.
  • Mengembangkan kemampuan manajerial.
REFERENSI
  • Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2020). Dasar-dasar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.
  • Hansen, Don R., & Mowen, Maryanne M. (2023). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
  • Harahap, Sofyan S. (2023). Akuntansi Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
  • Horngren, C. T., Sundem, G. L., & Stratton, W. O. (2022). Akuntansi Biaya: Pengantar. Erlangga.
  • Mulyadi. (2023). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
  • Sujarweni, V.W. (2015). Akuntansi Anggaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • Suwardjono. (2023). Akuntansi Keuangan Menengah. Yogyakarta: BPFE.
Sumber Dr. W. Riawan Tjandra, S.H., M. Hum, Hukum Keuangan Negara Badri Munir Sukoco, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern
Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...