Persamaan dan Perbedaan Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Keperilakuan

Ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan adalah dua cabang ilmu yang berhubungan dengan cara orang berperilaku dalam mengelola keuangan dan sumber daya lainnya. Namun, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan utama antara kedua cabang ilmu tersebut.

Ilmu keperilakuan adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu atau kelompok dalam suatu organisasi. Ilmu ini mencoba untuk menjelaskan dan memprediksi bagaimana individu atau kelompok akan bereaksi terhadap situasi yang ada di lingkungan organisasi.

Ilmu keperilakuan juga bertujuan untuk memahami bagaimana individu atau kelompok dapat ditingkatkan atau diubah agar lebih efektif dalam mencapai tujuan organisasi.

Akuntansi keperilakuan adalah cabang akuntansi yang mempelajari tentang bagaimana akuntansi dapat mempengaruhi dan mempengaruhi perilaku individu atau kelompok di dalam organisasi. Akuntansi keperilakuan mencoba untuk mengerti bagaimana akuntansi dapat mempengaruhi dan mempengaruhi bagaimana individu atau kelompok bertindak dalam organisasi, dan bagaimana akuntansi dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas organisasi.

Perbedaan utama antara ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan adalah bahwa ilmu keperilakuan lebih memfokuskan pada perilaku individu atau kelompok, sementara akuntansi keperilakuan lebih memfokuskan pada bagaimana akuntansi dapat mempengaruhi atau mempengaruhi perilaku individu atau kelompok.

Selain itu, ilmu keperilakuan lebih memfokuskan pada bagaimana individu atau kelompok dapat ditingkatkan atau diubah agar lebih efektif, sementara akuntansi keperilakuan lebih memfokuskan pada bagaimana akuntansi dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas organisasi.

Perbedaan utama antara ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan berdasarkan objek, metode, dan aplikasi adalah:

  • Objek studi: Ilmu keperilakuan mempelajari cara orang berperilaku dan bagaimana cara mereka membuat keputusan dalam situasi tertentu. Sedangkan, akuntansi keperilakuan mempelajari bagaimana orang-orang dalam organisasi mengelola keuangan dan sumber daya lainnya, serta bagaimana cara mereka membuat keputusan keuangan.
  • Metode studi: Ilmu keperilakuan menggunakan metode penelitian yang beragam, termasuk observasi, wawancara, dan eksperimen, untuk mempelajari perilaku manusia. Sedangkan, akuntansi keperilakuan menggunakan metode penelitian yang lebih terfokus pada analisis data dan statistik untuk mempelajari bagaimana orang-orang dalam organisasi mengelola keuangan.
  • Aplikasi: Ilmu keperilakuan sering diterapkan dalam berbagai bidang, seperti psikologi, pendidikan, dan manajemen. Sedangkan, akuntansi keperilakuan lebih terfokus pada aplikasi dalam dunia bisnis dan keuangan, terutama dalam mengelola laporan keuangan dan membuat keputusan keuangan.


Perbedaan antara ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan. Ilmu keperilakuan lebih luas dan memfokuskan pada studi tentang perilaku individu dan kelompok dalam berbagai konteks, termasuk organisasi, keluarga, dan masyarakat. Sedangkan akuntansi keperilakuan lebih terfokus pada studi tentang bagaimana individu dan kelompok membuat keputusan dan mengelola sumber daya di dalam organisasi, terutama dalam konteks keuangan dan bisnis.

Meskipun terdapat perbedaan utama antara ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan, kedua cabang ilmu tersebut memiliki beberapa persamaan juga. Kedua ilmu ini merupakan bagian dari ilmu sosial yang mempelajari tentang perilaku individu dan kelompok dalam organisasi. Keduanya juga memfokuskan pada pemahaman tentang bagaimana individu dan kelompok membuat keputusan dan mengelola sumber daya secara efektif di dalam organisasi.

Selain itu, kedua cabang ilmu tersebut sama-sama mempelajari bagaimana orang berperilaku dalam mengelola keuangan dan sumber daya lainnya, dan keduanya dapat digunakan untuk membantu individu dan organisasi membuat keputusan yang lebih baik.

Salah satu persamaan utama antara ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan adalah bahwa keduanya memfokuskan pada studi tentang bagaimana individu dan kelompok membuat keputusan dan bagaimana keputusan tersebut mempengaruhi kinerja organisasi. Keduanya juga mempelajari bagaimana individu dan kelompok mengelola sumber daya dengan efektif di dalam organisasi, termasuk bagaimana mengelola sumber daya finansial.

Selain itu, kedua ilmu ini juga memfokuskan pada pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu dan kelompok dalam organisasi, seperti kepribadian, sikap, motivasi, dan kultur organisasi. Keduanya juga mempelajari tentang bagaimana individu dan kelompok dapat bekerja secara efektif dalam tim dan bagaimana mengelola konflik di dalam organisasi.

Perbedaan dan persamaan akuntansi keperilakuan dan ilmu keperilakuan memiliki kaitan   dengan   prediksi dan penjelasan keperilakuan manusia. Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dan akuntansi. Ilmu keperilakuan adalah bagian dari ilmu sosial, sedangkan akuntansi keperilakuan adalah merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keperilakuan. Tetapi akuntansi keperilakuan dan ilmu keperilakuan sama-sama memakai prinsip psikologi dan sosiologi untuk menilai dan memecahkan suatu permasalahan.

Terdapat 3 kontributor dalam ilmu keperilakuan yaitu psikologi, sosiologi dan perilaku manusia:

  • Psikologi berkaitan dengan bagaimana individu berperilaku, yang fokus pada tindakan individu merespon stimuli dari lingkungan dan perilaku manusia dijelaskan oleh sifat, dorongan dan motif. 
  • Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum masyarakat.
  • Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi dan/atau genetika.  Perilaku manusia dapat mengalami perubahan, key factors dari perubahan perilaku manusia tersebut, antara lain: 
    • An individual’s behavioral intention yang ditandai dengan seseorang yang telah membentuk keinginan positif yang kuat atau membuat komitmen untuk melakukan sebuah perilaku tertentu, 
    • Environmental constraints yang disiratkan dengan tidak adanya kendala lingkungan yang bisa menyebabkan perilaku tertentu tersebut terbentuk atau terjadi,
    • Skill or ability dimana perubahan perilaku akan terjadi apabila seseorang tersebut mempunyai kemampuan untuk melakukannya,
    • Attitude or anticipated outcomes of a given behaviour dimana seseorang diyakini akan melakukan perubahan bila ia telah memperhitungkan keuntungannya, 
    • Norms yaitu seseorang diyakini akan melakukan perilaku tersebut bila dia merasa salah, menjadi orang tidak baik atau diterima umum bila ia tidak memenuhi kaidah (norma) umum,
    • Self standard dalam hal ini perubahan perilaku tidak akan terjadi apabila seseorang beranggapan bahwa ia lebih bila dapat mempertahankan ukuran tata nilai pribadinya, 
    • Emotional reaction dimana secara emosi seseorang cenderung untuk berperilaku daripada tidak dan 
    • Self efficacy dimana seseorang beranggapan bahwa ia mempunyai kapasitas untuk berperilaku atas beberapa keadaan yang berbeda.


Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...