Sistem Akuntansi Lingkungan

Sistem Akuntansi Lingkungan

Konsep  sistem  akuntansi  lingkungan  dapat  diterapkan  oleh  perusahaan  dalam skala yang besar maupun skala kecil dalam setiap industri dalam sektor manufaktur dan jasa. Penerapan akuntansi lingkungan harus dilakukan dengan sistematis atau didasarkan pada  kebutuhan  perusahaan.  Keberhasilan  dalam  penerapan  akuntansi  lingkungan terletak pada komitmen manajemen dan keterlibatan fungsional (Ikhsan, 2008). Sebuah perusahaan  tidaklah  terlepas  dari  tanggung  jawab  lingkungan,  karena  itu  diperlukan suatu  cara  untuk  mengintegralkan  biaya  lingkungan  misalnya  konsep  eksternalitas dimana konsep ini melihat dampak langsung aktivitas suatu entitas terhadap lingkungan sosial,  non-sosial  dan  ekologis.  Langkah  awal  yang  dapat  dilakukan  terkait  biaya lingkungan  adalah  dengan  mengategorikan  jenis  biaya  terkait  dengan  memerhatikan beberapa aspek seperti lokasi situs limbah, jenis limbah berbahaya, metode pembuangan, dan  lainnya.  Biaya  lingkungan  mengandung  biaya  yang  eksplisit  dan  implisit.  Biaya implisit seperti biaya yang timbul akibat potensi kewajiban yang muncul.
Sistem  penilaian  biaya  lingkungan  dapat  membantu  memperbaiki  keputusan-keputusan  yang  terkait  dengan  keputusan  bauran  produk,  pemilihan  input  produksi, penilaian  pencegahan  pencemaran,  evaluasi  pengelolaan  limbah  serta  penentuan  harga produk.  Terdapat  beberapa  cara  untuk  mengetahui  biaya-biaya  lingkungan  perusahaan yaitu dengan mengadopsi sistem akuntansi konvensional, activity based costing, full cost accounting dan total cost assessment (Halim, Irawan, 1998).
Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...