Analisis Rasio Keuangan

Analisis laporan keuangan yang banyak digunakan adalah analisis tentang rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan keuangan (financial statement). Analisis rasio keuangan terhadap suatu perusahaan digunakan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan terutama bagi pihak manajemen. Hasil analisis dapat digunakan untuk melihat kelemahan perusahaan selama periode waktu berjalan. Kelemahan yang terdapat di perusahaan dapat segera diperbaiki, sedangkan hasil yang cukup baik harus dipertahankan pada waktu mendatang. Selanjutnya analisa historis tersebut dapat digunakan untuk penyusunan rencana dan kebijakan di tahun mendatang. Berdasarkan sumber analisis, rasio keuangan dapat dibedakan menjadi :
  1. Perbandingan Internal (Time Series Analysis) yaitu membandingkan rasio-rasio finansial perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.
  2. Perbandingan Eksternal (Cross Sectional Approach) yaitu membandingkan rasiorasio antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya yang sejenis pada saat yang bersamaan atau membandingkannya dengan rasio rata-rata industri pada saat yang sama.

Umumnya, perhitungan sekumpulan rasio keuangan akan mengawali analisis laporan keuangan. Rasio keuangan dirancang untuk mengungkapkan kekuatan/kelemahan relatif suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain pada industri yang sama. Rasio keuangan juga menunjukkan posisi keuangan yang membaik/memburuk selama periode tertentu.
Banyak pihak, baik individu maupun kelompok, berkepentingan terhadap keberhasilan perusahaan dan ingin melihat kondisi keuangannya. Mereka antara lain pemilik (sering disebut investor), para manajer, kreditor (pihak yang meminjamkan dana pada perusahaan), organisasi karyawan, pemerintah, masyarakat umum, dan pihakpihak lainnya. Kelompok-kelompok tersebut berbeda dalam melihat hasil akhir suatu usaha. Seringkali mereka membutuhkan informasi keuangan untuk melihat aspek lain yang lebih luas dan mencakup jangka panjang dalam melakukan penilaian dan peramalan.
Pengguna laporan adalah pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Mereka memonitor kinerja perusahaan dan pencapaian tujuan dengan melakukan analisa atas aspek-aspek yang menjadi focus perhatian mereka saja. Dengan demikian, mereka, pihak-pihak tersebut, dapat mempertimbangan risiko dan return yang menjadi perhatian mereka.
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas berguna untuk mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang ada pada perusahaan. Rasio lancar merupakan rasio yang paling umum digunakan untuk menganalisa posisi modal kerja suatu perusahaan, yaitu dengan membandingkan antara aset lancar dengan kewajiban lancar. Dalam melihat rasio lancar, analis juga harus memperhatikan kondisi dan lingkungan perusahaan seperti rencana manajemen, sektor industri dan ekonomi makro secara umum. Dapat diketahui dari hasil pengukuran rasio, apabila rasio rendah dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan baik. Hal ini dapat saja terjadi karena kas tidak digunakan sebaik mungkin.
Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas adalah atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio ini digunkan untuk mengukur kemampuan perusahaan untukmembayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Ada beberapa cara mengukur Rasio Solvabilitas antara lain Debt to Assets Ratio dan Deb to Equity Ratio. Debt to Equity Ratio menunjukan nilai relatif antara total utang dengan total equitas. Rasionya dihitung dengan membagi nilai total utang dengan total equitas.
Rasio Profitabilitas
Salah satu cara untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan modal kerja yang dapat dialokasikan untuk kegiatan operasi perusahaan adalah dengan menggunakan rasio lancar atau current ratio. Rasio lancar merupakan rasio yang terdapat dalam rasio likuiditas, yang membandingkan antara aktiva lancar terhadap hutang menunjukkan kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Semakin besar penempatan dana pada sisi aktiva lancar perusahaan dibandingkan dengan hutang, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban. Jika penempatan dana aktiva lancar besar, menunjukkan
bahwa tingkat likuiditas perusahaan baik, akan tetapi disisi lain peluang perusahaan untuk memperoleh tambahan laba akan hilang, karena dana yang awalnya digunakan untuk investasi oleh perusahaan akan dicadangkan guna pemenuhan likuiditas perusahaan. Tingkat persentase rasio lancar yang tinggi menunjukkan bahwa tingkat likuiditas perusahaan juga tinggi. Tetapi, semakin tinggi likuiditas perusahaan justru memperkecil perolehan profitabilitas.
Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...