Manajemen Berbasis Laba
5. Waktu pemakaian standar akuntansi wajib, pemakaian standar akuntansi sebelum waktunya yang meningkatkan laba dapat memberikan kesan bahwa perusahaan perlu menemukan pendapatan dari manapun yang memungkinkan. Pemakaian yang sebelum waktunya dapat menurunkan persepsi kualitas laba pada investor.
Terdapat empat alasan mengapa laba dapat memberikan gambaran yang tidak tetap dalam mengukur penciptaan nilai, yaitu:
1. Angka-angka dalam laporan keuangan dapat terdistorsi dan dimanipulasi.
Dalam menyusun laporan keuangan, akuntan harus membuat judgement dan memilih basis atau metode akuntansi yang akan digunakan. Pemilihan metode akuntansi yang berbeda akan menghasilkan angka laba yang berbeda-beda. Akuntan sering memilih metode akuntansi yang dapat meningkatkan laba yang diperoleh perusahaan tanpa adanya dampak ekonomi kepada perusahaan dari peningkatan laba tersebut.
2. Pelaksanaan investasi sebuah proyek jangka panjang tidak memasukkan semua unsur yang menjadi pertimbangan dalam memutuskan sebuah investasi layak dijalankan atau tidak.
Misalnya perusahaan memiliki 2 proyek yaitu A dan B yang memberikan laba bersih yang sama selama 3 tahun pelaksanaan proyek. Sepintas kedua proyek tersebut memberikan laba yang sama sehingga proyek A atau B yang dijalankan hasilnya sama untuk perusahaan. Proyek A membutuhkan pengeluaran awal yang lebih rendah dibandingkan dengan B sehingga perusahaan harusnya memilih proyek A dibandingkan dengan B.
3. Nilai waktu dari uang (time value) tidak dimasukkan dalam perhitungan investasi.
Terdapat kemungkinan bahwa pertumbuhan dalam laba justru akan menurunkan nilai perusahaan apabila tingkat pengembalian yang diperoleh dari melaksanakan sebuah proyek lebih kecil dari tingkat pengembalian yang dipersyaratkan untuk proyek tersebut. Kondisi ini akan membuat harga saham perusahaan turun sehingga menurunkan kekayaan pemegang saham.
4. Risiko tidak dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan keuangan
a. Terlalu terfokus kepada pertumbuhan laba membuat manajemen perusahaan gagal dalam mempertimbangkan risiko. Kenaikan laba akan meningkatkan risiko yang mengakibatkan kenaikan pada tingkat diskonto.
b. Berikut ini adalah tabel yang menyajikan dua strategi yaitu S dan T
Starategi S
|
Strategi T
|
|||
Laba
|
Probabilita
|
Laba
|
Probabilita
|
|
-100.000
|
0,10
|
80.000
|
0,10
|
|
0
|
0,20
|
90.000
|
0,15
|
|
100.000
|
0,40
|
100.000
|
0,50
|
|
200.000
|
0,20
|
110.000
|
0,15
|
|
300.000
|
0,10
|
120.000
|
0,10
|
|
Hasil yang diharapkan
|
100.000
|
100.000
|
Investor akan lebih menyukai strategi T karena meskipun memiliki hasil yang sama dengan strategi S tetapi risikonya lebih kecil dari S karena labanya terdistribusi secara merata di setiap angka probabilita. Meskipun kedua strategi menghasilkan laba yang sama tetapi risikonya berbeda.