Memberdayakan SQ di Dunia Bisnis

“Memberdayakan SQ di Dunia Bisnis”
by
Zohar, Danah & Ian Marshall

Artikel Terkait Lainnya
Zohar dan Marshall (2005: 184), berpendapat bahwa IQ adalah sebuah kecerdasan formal yang mempelajari cara memanipulasi dan menggunakan aturan-aturan formal, seperti aturan-aturan tata bahasa atau aturan aritmatika. Selanjutnya, Zohar dan Marshall (2005: 174) mengatakan bahwa sebuah skor IQ menunjukkan tingkat dari beberapa kemampuan dasar tertentu, yang sebagian besar diwariskan (demikianlah yang diyakini), yaitu kemampuan spasial, numerikal, dan linguistik.

Kecerdasan emosional (EQ) pertama kali diperkenalkan oleh Daniel Goleman pada tahun 1990-an. Tulisan Goleman didasarkan pada riset di universitas-universitas terkemuka Amerika oleh para neurosaintis yang mencatat bahwa emosi manusia merupakan factor penting dalam kecerdasan manusia (Zohar dan Marshall, 2005: 177). Goleman dalam Zohar dan Marshall (2005: 178) mendefinisikan EQ sebagai kesanggupan untuk memperhitungkan atau menyadari situasi tempat kita berada, untuk membaca emosi orang lain dan emosi kita sendiri, dan untuk bertindak dengan tepat. Dari penelitian tersebut, Goleman (1996) menyimpulkan bahwa setiap manusia memiliki dua potensi pikiran, yaitu pikiran rasional dan pikiran emosional (Misbach, 2008). Pikiran rasional digerakkan oleh kemampuan intelektual atau yang popular dengan sebutan “Intelligence Quotient” (IQ), sedangkan pikiran emosional degerakan oleh emosi.

EQ juga memperluas gagasan kita tentang pemikiran strategis, sebab jelas bahwa di samping menjalankan strategi rasional, orang juga menjalankan strategi emosional, atau setidaknya bahwa sering terdapat satu kontribusi emosional pada strategi-strategi yang disusun (Zohar dan Marshall, 2005: 178). Selain IQ dan EQ, terdapat jenis kecerdasan yang ketiga, yaitu Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient/SQ) yang ditemukan pertama kali oleh Zohar dan Marshall. Menurut Zohar dan Marshall (2005: 178) SQ merengkuh segala sesuatu yang secara tradisional dimaksudkan sebagai kearifan, berlawanan dengan pemerolehan pengetahuan belaka atau dengan bakat yang relatif mekanistik dalam memecahkan masalah.

Kecerdasan Spritual (SQ) ditemukan oleh Danah Zohar dan Ian Marshall pada pertengahan tahun 2000. Istilah spritual berasal dari bahasa latin spiritus, yang berarti sesuatu yang menberikan kehidupan atau vitalitas pada sebuah sistem (Zohar dan Marshall, 2005: 97). Lebih lanjut, Zohar dan Marshall (2005: 97) menyebutkan bahwa spiritualitas yang dimaksud adalah peningkatan kualitas kehidupan di dunia, bukan penitikberatan ala pendeta pada nilai-nilai akhirati.
Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...