Metode Cadangan

Metode Cadangan

Untuk metode cadangan penaksiran jumlah piutang yang tidak dapat ditagih dilakukan pada akhir periode ketika perusahaan akan menyusun laporan keuangan untuk digunakan pada periode tersebut. Ada dua dasar yang biasa digunakan untuk menentukan jumlah kerugian piutang tak tertagih, yaitu:
 1. Pendekatan Laporan Laba.
Pada pendekatan ini, perhitungan taksiran piutang tak tertagih mendasarkan pada penjualan selama satu periode pelaporan. Untuk memperoleh jumlah taksiran biasanya dilakukan dengan cara mengalikan prosentase tertentu, dengan jumlah penjualan pada periode tersebut. Untuk memperoleh prosentase piutang tak tertagih dengan menggunakan cara menghitung perbandingan piutang yang tak tertagih atau yang dihapus dengan jumlah penjualan tahun lalu kemudian tinggal disesuaikan dengan periode yang berjalan. Secara logika piutang tak tertagihmuncul karena penjualan kredit, oleh karena itu akan lebih baik jika piutang tak tertagih dihitung dengan menggunakan dasar penjualan kredit. Namun pada praktiknya pemisahan antara penjualan kredit dan debit dapat menimbulkan pekerjaan tersendiri, maka untuk praktisnya prosentase piutang tak tertagih bisa menggunakan dasar jumlah penjualan periode berjalan.

2. Pendekatan neraca atau laporan posisi keuangan
Pada pendekatan ini, cadangan piutang tak tertagih ditentukan dari saldo piutang akhir periode. Cara perhitungan yang bisa dilakukan ada 3 cara yaitu (a) Jumlah taksiran piutang tak tertagih dinaikan sampai prosentase tertentu dari saldo piutang akhir periode, (b) taksiran piutang tak tertagih ditambah dengan prosentase tertentu dari saldo piutang, dan (c) jumlah taksiran piutang tak tertagih dinaikkan hingga suatu jumlah yang dihitung dengan menganalisa umur piutang.

ü  Jumlah taksiran piutang tak tertagih dinaikan sampai prosentase tertentu dari saldo piutang akhir periode. Untuk memperoleh cadangan piutang tak tertagih yaitu dengan mengalikan prosentase tertentu terhadap saldo piutang akhir periode, setelah itu hasil perhitungan tadi dikurangi atau ditambah dengan saldo rekening piutang tak tertagih.

ü  Cadangan ditambah dengan prosentase tertentu dari saldo piutang. Secara teknis tidak jauh berbeda dengan metode sebelumnya, hanya saja pada metode ini hasil perkalian dari prosentase piutang tak tertagih dengan saldo piutang langsung dicatat ke cadangan piutang tak tertagih tanpa memperhatikan saldo yang telah ada sebelumnya. 

ü  Jumlah cadangan dinaikkan sesuai perhitungan analisa umur piutang. Metode ini membutuhkan penelusuran dengan seksama rekening-rekening pembantu piutang dari masing-masing individu atau pelanggan yang kemudian dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang belum menunggak dan yang menunggak atau melebihi jangka waktu kredit. Selanjutnya rekening individu dan pelanggan menunggak kembali digolongkan berdasarkan jangka waktu tunggakannya, misalnya kurang dari satu bulan, lalu satu hingga dua bulan dan seterusnya. Setelah pengelompokkan berdasar umur tunggakan maka langkah selanjutnya adalah menentukan besaran prosentase dari masing-masing umur tunggakan atau piutang yang tak tertagih.

Metode ini menunjukkan jumlah piutang yang dapat ditagih sesuai dengan kondisi yang berlaku sekarang, karena metode ini melalui pengecekan dan penaksiran dari masing-masing individu atau pelanggan dengan teliti, jumlah piutang yang akan tertera di neraca atau laporan posisi keuangan lebih mendekati kenyataan, data yang didapat pada metode ini sangat bermanfaat bagi manajemen terutama untuk pengendalian atau analisa kredit. Namun di sisi lain metode ini memakan banyak waktu dan biaya terutama jika mempunyai daftar pelanggan dengan jumlah banyak, tapi kekurangan tersebut dapat dikurangi dengan penggunaan pembukuan berbasis komputer.
Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...