Prinsip-Prinsip Akuntansi Bertema Umum

PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI

Prinsip dalam akuntansi mempunyai pengertian akuntansi yang berbeda dengan prinsip dalam ilmu alam atau matematika. Istilah prinsip disini tidak diartikan sebagai kebenaran dasar atau suatu aksioma dalam akuntansi. Prinsip akuntansi merupakan pedoman umum yang bersifat konsep, ketentuan, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang dapat digunakan oleh suatu badan usaha dalam melaporkan kegiatan ekonominya.
Dalam penyusunannya, prinsip akuntansi didasarkan pada anggapan atau sering disebut konsep dasar. Konsep dasar ini merupakan suatu hasil pemikiran dengan mempertimbangkn segala aspek yang ada dan yang akan menimbulkan praktek akuntansi untuk menjamin tercapainya tujuan pelaporan keuangan. Konsep dasar ini banyak sekali diungkapkan oleh para ahli dalam berbagai kepustakaan dengan istilah yang berbeda-beda, akan tetapi pada umumnya mereka memiliki maksud yang sama.
Terdapat pandangan umum dibidang keuangan yang berpendapat bahwa standar yang berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi bila diterapkan secara baik akan meningkatkan kualitas dari informasi-informasi akuntansi terutama dengan berfokus kepada substansi ekonomi dari suatu transaksi dibandingkan dengan bentuk formal transaksi tersebut.

PRINSIP – PRINSIP HARGA PEROLEHAN
Prinsip ini menekankan bahwa aktiva, utang, modal penghasilan dan biaya hendaknya dicatat sebesar harga perolehan yang disepakati oleh kedua belah pihak yang bersangkutan.
PRINSIP REALISASI PENGHASILAN
Prinsip ini mencakup pengertian, pengukuran, dan pengakuan penghasilan.
1. Penghasilan : Setiap pertambahan aktiva atau penurunan utang yang timbul dari penjualan barang atau jasa selama periode akuntansi tertentu. Pengakuan penghasilan pada prinsipnya berdasarkan realisasi penghasilan.
2. Metode : Yang digunakan berdasarkan pengakuan penghasilan yaitu
• Pada saat penjualan barang dan saja
• Sebelum penjualan (sah ada kontrak atau perjanjian tertentu)
• Pengakuan penghasilan pada saat penarikan kas
PRINSIP OBYEKTIF
Prinsip ini laporan keuangan yang dihasilkan harus berdasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti tranksaksi yang obyektif.
PRINSIP KONSISTEN
Prinsip ini menghendaki laporan keuangan harus mempunyai daya banding, daya banding akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar pedoman dan praktik akuntansi yang sama dengan yang ditetapkan tahun sebelumnya.
Konsep dasar yang mendasari penyusunan prinsip akuntansi adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle). Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle). Prinsip ini menyangkut cara penentuan pendapatan berkala, yang dapat memenuhi kebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle). Untuk menyusun laporan keuangan periodik pendapatan yang diperoleh atau terjadi dalam periode akuntansi tertentu harus dipertemukan secara layak dengan biaya-biaya yang terjadi dalam periode akuntansi yang sama.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle). Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsistendari tahun ke tahun.
5. Prinsip pengungkapan penuh (Full Disclosure Principle). Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan.
Referensi : SAK, Standar Akuntansi Keuangan, 1995.
Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...