Model Risiko Audit
Model Risiko Audit
Dalam Standar Profesional Akuntan Publik SA Seksi 312 (PSA No. 25) mengatakan bahwa :
“Resiko audit dan materialitas, bersama dengan hal – hal lain, perlu dipertimbangkan dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup prosedur audit serta dalam mengevaluasi hasil prosedur tersebut.
Cara auditor untuk menangani masalah resiko dalam tahap perencanaan pengumpulan bahan bukti, terutama adalah dengan menggunakan model resiko audit. Penlaahan seksama dari model resiko aduit diperlukan untuk mengerjakan audit secara efektif. Model resiko audit digunakan untuk tahap perencanaan dalam menentukan berapa besar bahan bukti yang harus dikumpulkan dalam tiap siklus. Model resiko audit menurut Arens, Elder & Beasley (2003;353) adalah sebagai berikut :
Artikel Terkait Lainnya
a. Resiko penemuan yang direncanakan (Planned Detection Risk / PDR) adalah resiko bahwa bahan bukti yang dikumpulkan dalam segmen gagal menemukan salah saji yang melewati jumlah yang dapat ditoleransi, kalau salah saji semacam itu timbul.
b. Resiko bawaan (Inherent Risk / IR) adalah penetapan auditor akan kemungkinan adanya salah saji dalam segmen audit yang melewati batas toleransi, sebelum memperhitungkan faktor efektifitas pengendalian intern.
c. Resiko pengendalian (Control Risk / CR) adalah ukuran penentapan auditor akan kemungkinan adanya kekeliruan (salah saji) dalam segmen audit yang melewati batas toleransi, yang tidak terdeteksi atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien.
d. Resiko audit yang dapat diterima (Acceptable Audit Risk / AAR) adalah ukuran ketersediaan auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan salah saji secara material walaupun audit telah selesai dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah diberikan.
Untuk tingkat risiko deteksi yang dapat diterima (acceptable) untuk asersi saldo akun yaitu ; semakin tinggi risiko deteksi, semakin terbatas prosedur audit yang dilaksanakan oleh auditor terhadap asersi yang bersangkutan (asersi saldo akaun) dan semakin rendah tingkat keandalan bukti audit yang diperlukan oleh auditor. Sebaliknya, semakin rendah risiko deteksi, semakin luas prosedur audit yang ditempuh oleh auditor dan semakin tinggi kompetensi bukti audit yang diperlukan oleh auditor.
RESIKO DETEKSI
|
Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci
|
Tinggi
|
Periksa secara selintas (scan) rekonsiliasi bank yang dibuat oleh klien mengenai keakuratan matematis yang terdapat di dalamnya
|
Moderat
|
Lakukan review terhadap rekonsiliasi bank yang dibuat oleh klien dan lakukan verifikasi terhadap pos – pos yang direkonsiliasi serta keakuratan matematis
|
Rendah
|
Buatlah rekonsiliasi bank dengan menggunakan rekening koran yang diperoleh dari klien dan lakukan verifikasi terhadap pos – pos yang direkonsiliasi serta keakuratan matematis
|
Sangat rendah
|
Mintalah rekening koran bank secara langsung dari bank, buatlah rekonsiliasi bank, lakukan verifikasi terhadap pos – pos yang direkonsiliasi serta keakuratan matematis
|