Pandangan – Pandangan Mengenai Akuntansi

Pengertian Akuntansi dan Pandangan - Pandangan Mengenai Akuntansi

Pandangan Pandangan Mengenai Akuntansi 

Menurut Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) yang diterbitkan oleh American Accounting Association (AAA) pada tahun 1966, akuntansi didefinisikan sebagai :

“proses mengidentifikasi, tnengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi bagi para penggunanya dalam mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada dan membuat kesimpulan”.

Sedangkan menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), akuntansi adalah :

”seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran transaksi dan peristiwa keuangan dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter. termasuk penafsiran atas hasil hasilnya.”

Ada banyak pihak yang memberikan pandangan secara berbeda mengenai akuntansi, yaitu akuntansi sebagai suatu ideologi, bahasa, catatan historis, realita ekonomi, sistem informasi. komoditi, pertanggung jawaban, dan teknologi.

Akuntansi sebagai suatu ideologi
Akuntansi dianggap sebagai suatu alat untuk melegitimasi keadaan dan struktur sosial. ekonomi. dan politik kapitalis. Bahkan menurut Karl Marx, akuntansi merupakan bentuk kesadaran yang palsu dan merupakan alat untuk memistikkan. bukan memberikan informasi yang benar tentang hubungan sosial yang membentuk lem-baga produksi.

Ideologi kapitalis telah menyebarkan paham bahwa yang menjadi penggerak produksi adalah pemilik modal, sedangkan menurut Karl Marx adalah bahwa pekerja lah yang seharusnya dianggap sebagai penggerak dan pemilik faktor produksi. yang pada akhirnya memiliki hak untuk menikmati basil produksi. Akuntansi tidak bebas nilai, dan sering dijadikan sebagai alat untuk melegitimasi dan mendukung ideologi kapitalis atau penguasa organisasi.

Organisasi terbentuk dari sekumpulan manusia. Misi dan tujuan organisasi seharusnya disesuaikan dengan sikap hidup dan filosofi dari manusianya selaku pembentuk organisasi. Kalau ideologi se-seorang berbeda dengan ideologi yang telah melahirkan akuntansi konvensional (kapitalis). maka konsep akuntansi yang dipakai juga seharusnya berbeda. Pada kenyataannya, konsep akuntansi yang mendominasi praktek saat ini adalah konsep akuntansi yang dilahir kail dari paham kapitalis (ideologi negara barat).

Akuntansi sebagai bahasa bisnis
Akuntansi sering dianggap sebagai bahasa bisnis. yang fungsi-nya adalah untuk mengkomunikasikan informasi mengenai perusa-haan kepada pihak pihak yang berkepentingan (stakeholders). Lewat bahasa akuntansi inilah. pihak pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan dapat memperoleh gambaran mengenai kondisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan. Sama seperti halnya dengan

bahasa. akuntansi juga memiliki simbol-simbol, istilah. dan kata-ka-ta, yang terkadang hanya dapal dipahami oleh mereka yang menge-tahui alau mengerti tentang akuntansi. Contohnya adalah mengenai istilah debet kredit. akun (perkiraan), jurnal penutup, buku besar, neraca. jurnal pembalik. dan Iain-lain.

Kalau bahasa memiliki tata bahasa, maka akuntansi juga memi-liki aturan-aturan atau ketentuan yang memungkinkan stakeholders memahami pesan yang disampaikan perusahaan. Contohnya adalah ketentuan atau aturan mengenai persamaan dasar akuntansi. saldo normal, proses penyesuaian. mekanisme pembuatan jurnal penutup. pengakuan pendapatan dan beban, pencatatan dan penilaian perse-diaan, penghapusan piutang tak tertagih. pengakuan bunga berjalan. dan Iain-lain.

Akuntansi sebagai Catatan historis
Kalau kita berbicara mengenai akuntansi, maka sesungguhnya yang menjadi pusat perhatian dari pelaporan adalah data transaksi keuangan (bisnis) yang telah lewat. Akuntansi dianggap sebagai wa hana untuk memberikan gambaran tentang sejarah organisasi dan transaksi yang dilakukannya dengan lingkungannya pada masa yang telah lewat. Catatan ini akan menunjukkan bagaimana manajemen mengelola sumber daya perusahaan. Data historis ini (yang dapat diukur dan dikuantifikasi) akan dicatat dalam jurnal, diposting ke buku besar, dan kemudian menghasilkan laporan keuangan.

Akuntansi sebagai realita ekononii saat ini
Akuntansi dianggap dapat memberikan gambaran mengenai keadaan atau realita ekonomi perusahaan pada saat ini. Konsekuen-sinya adalah bahwa aktiva dan kewajiban perusahaan harus dicatat dan dilaporkan dengan menggunakan nilai pasar wajar saat ini. Bukan biaya historis. Dalam praktek. antara penggunaan biaya historis dan nilai pasar wajar sebagai atribut pengukuran seringkali masih menjadi perdebatan.

Ada pihak yang beranggapan bahwa penggunaan biaya historis sebagai dasar pencatatan dan pelaporan memiliki keunggulan diban-dingkan dengan atribut pengukuran lainnya, yaitu lebih dapat dihan-dalkan. Secara umum, pengguna laporan keuangan lebih memilih menggunakan biaya historis karena memberikan tolak ukur yang lebih dapat dipercaya (lebih objektil). Sedangkan pihak lainnya justru beranggapan bahwa informasi yang disajikan berdasarkan nilai pasar wajar adalah lebih relevan bagi pengguna laporan keuangan dibanding dengan biaya historis. Pengukuran dengan menggunakan nilai wajar, menyediakan gambaran yang lebih baik tentang nilai aktiva dan kewajiban perusahaan.

Akuntansi sebagai sebuah sistem informasi
Akuntansi merupakan teknik yang menggambarkan proses hu-bungan antara sumber data keuangan dengan para penerima informasi melalui saluran komunikasi tertentu yang dinamakan siklus akuntansi.

Seluruh data transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan di-pindah-bukukan (diposting) ke dalam buku besar sesuai dengan kla-sifikasi masing-masing akun terkait. Langkah selanjutnya adalah me-nyiapkan neraca saldo, menganalisis data penyesuaian, menyiapkan ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laporan keuangan, ayat jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan, dan ayat jurnal pembalik. Proses akuntansi yang diawali dengan menganalisis dan menjurnal transaksi, dan yang diakhiri dengan membuat laporan dinamakan sebagai siklus akuntansi (accounting cycle). Produk akhir dari siklus akuntansi ini adalah laporan keuangan.

Akuntansi sebagai komoditi
Komoditi adalah barang yang dibutuhkan konsumen karena daya gunanya. Output akuntansi yang berupa laporan keuangan, yang berisi informasi mengenai posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan, adalah merupakan hasil dari sebuah sistem akuntansi. Output ini sangat dibutuhkan oleh para penggunanya terutama dalam proses pengambilan keputusan ekonomi (baik keputusan investasi, kredit, maupun keputusan serupa lainnya). Komoditi ini akan tetap diproduksi dan dicari apabila dapat memberikan manfaat kepada para penggunanya. Dalam era informasi (globalisasi) ini, profesi akuntansi harus mampu mengatasi resiko atas kernungkinan tidak terpenuhinya kebutuhan users akan informasi keuangan. Sudah saatnya bagi profesi akuntansi untuk memulai mengambil tindakan-tindakan yang dapat menjamin utilitas laporan keuangan di masa mendatang.

Akuntansi sebagai pertanggung jawaban
Laporan keuangan, sebagai produk akhir dari serangkaian akuntansi, merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban manajemen kepada pihak principal (investor, pemilik dana) untuk melaporkan hasil atau kineija yang telah dilakukan sepanjang periode. Dalam hal ini, manajemen bertindak selaku agen atau pihak yang telah diberi wewenang dan kepercayaan penuh oleh principal untuk mengelola assets atau bisnis perusahaan. Dengan adanya laporan pertanggung jawaban ini, maka sumber daya ekonomi yang telah dipercayakan oleh principal untuk dikelola manajemen dapat ditelusuri.

Akuntansi sebagai teknologi
Teori akuntansi merupakan bagian dari praktek. Agar teori akuntansi bisa dipakai dalam praktek maka diperlukan sebuah teknologi untuk menjembatani antara teori tersebut dengan praktek. Teknologi bisa berdimensi teori dan praktek, dimana memiliki struktur ilmiah yang berlandaskan logika, dan juga berdimensi intuitif atau judgment yang berasal dari kenyataan sosial. Kalau teori berguna untuk menjawab pertanyaan “mengapa”, sedangkan teknologi menjawab pertanyaan “bagaimana caranya”. Jadi, akuntansi adalah sebuah teknologi perangkat lunak, yang ditujukan untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku variabel-variabel sosial atau ekonomi tertentu. Wujud yang nyata dari akuntansi sebagai perangkat lunak adalah bahwa akuntansi merupakan disiplin ilmu rekayasa informasi dan pengendalian keuangan.

Referensi :

– Hery. 2017. Teori Akuntansi: Pendekatan Konsep dan Analisis, Jakarta: Grasindo

Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...